Tampilkan postingan dengan label makalah. Tampilkan semua postingan

Terbentuknya Alam Semesta

Kamis, 14 Mei 2015
Posted by Bank Makalah
Tag :


TEORI TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA


Disusun Oleh
Muhammad Yasin[1] 





BAB I PENDAHULUAN
Rasa ingin tahu (curiosity) selalu muncul ketika kita dihadapkan pada alam semesta yang di dalamnya mengandung banyak misteri. Curiosity manusia dapat mengubah no thing menjadi know a lot of thing. Rasa ingin tahu jugalah yang memunculkan pelbagai penelitian serta pengujian dari hipotesa akhir dan bila hal itu terbukti kebenarannya maka akan terbentuk suatu bidang ilmu.
Curiosity tidak hanya tertanam dalam benak pikiran ilmuan dan peneliti namun juga tertanam subur pada anak-anak. Mereka seringkali menanyakan sesuatu yang tak disangka-sangka dan kita kebablakan untuk menjawabnya. Yang perlu diingat jangan sekali-kali memberikan jawaban tanpa pengetahuan karena jawaban anda akan selalu diingat dengan kuat.
Curiosity tercerdas dimiliki oleh para ilmuan astronom dahulu. Mereka sangat terangsang otaknya dengan melihat sesuatu yang sangat sulit dijangkau jasmani. Namun berkat pemikirannya sekarang kita dapat mengetahui tentang alam semesta.
Dalam makalah ini kita mencoba meningkatkan curiositas yang tertanam dalam diri kita yakni tentang alam semesta. Bagainama terbentuknya? Serta benda-benda di dalamnya.





BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Alam Semesta, Galaksi, dan Tata Surya
Alam Semesta
Pengertian alam semesta mencakup tentang mikrokosmos dan makrokosmos. Mikrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel, amuba, dan sebagainya. Sedang makrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat besar, misalnya bintangplanet, dan galaksi.[3]
Konsep pemikiran manusia tentang pusat universe atau alam semesta sangat radikal. Awalnya para ilmuan astronom menetapkan bahwa manusialah yang sebagai pusat, yang diberi nama teori egosentris. Setelah itu mereka menetapkan bumi yang menjadi pusat yang ditokohi oleh Cladius Ptolemeus. Teori ini dikenal dengan geosentris. Namun setelah itu Nicolas Copernicus mengungkap teori baru di mana matahari dijadikan pusat alam semesta, heliosentris. Namun saat ini mereka baru menyadari bahwa teoti tersebut lebih cocok digelayutkan pada tata surya. Dan tata surya hanyalah sebagian dari galaksi, dan galaksi adalah satu kumpulan bintang dari banyak kumpulan bintang di alam semesta.
Galaksi
Langit dihiasi bintang-bintang yang jumlahnya tak terhitung, yang bisa diamati dengan mata telanjang maupun teropong bintang. Bintang-bintang berkumpul dalam suatu gugusan, meskipun antar-bintang berjauhan di angkasa.[4] Dari penjelasan Ismail al-Juwasy tersebut dapat kita katakan bahwa galaksi tak ubahnya baksekumpulan anak ayam yang tak mungkin untuk dipisahkan dari induknya. Di mana ada anak ayam di situ pasti ada induknya. Sama halnya bintang-bintang di angkasa sana mereka tak mungkin gemerlap sendirian tanpa disandingi dengan bintang lainnya.
Galaksi yang sering kita dengar adalah Bimasakti atau milky wayKalau kita cermati agak aneh nama milky way tersebut karena dari benda angkasa luardiumpamakan dengan susu. Namun dari keanehan tersebut terdapat keunikan, yakni bintang bertebaran di langit pada malam hari seperti susu yang tercecer di langit. Galaksi kita berbentuk spiral, dapat kita samakan dengan lingkaran obat nyamuk jika dilihat dari atas dan seperti gasing bila dilihat dari samping. Galaksi kita tidak sebundar lingkaran namun berbentuk elips. Hal ini dibuktikan dengan ukannya yang memiliki panjang sekitar 100 tahun cahaya dan lebar 10 tahun cahaya dan tata surya kita berada 30 tahun cahaya dari pusat galaksi.[5]
Selain galaksi Bimasakti kita juga dapat melihat beberapa galaksi dengan mata telanjang ataupun dengan alat. Yang diungkap oleh para ilmuan yakni galaksi Andromeda, Awan Megallianic Besar dan Awan Megallanic Kecil. Galaksi Andromeda lebih besar daripada Milky way.
Tata Surya
Tata surya terdiri dari matahari, Sembilan planet dan berbagai benda langit seperti satelit, komet, dan asteroid.[6] Tata surya tak lebih hanyalah gugusan kecil dari benda-benda langit dan satu bintang. Tata surya adalah bagian kecil dari galaksi.
Kita kenal dengan sembilan planet mungkin ketika sekolah dasar, dari sebilan planet tersebut terbagi dua bagian yaitu planet dalam dan planet luar. Planet dalam adalah planet yang dekat dengan matahari yang terdiri dari Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Sedangkan Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto –yang sekarang tereliminasi– termasuk planet luar.


B. TEORI ASAL MULA ALAM SEMESTA
Teori Letusan Hebat
Berbagai teori tentang jagad raya membentuk suatu bidang studi yang dikenal sebagai kosmologi. Einstein adalah ahli kosmologi modern pertama. Tahun 1915 ia menyempurnakan teori umumnya tentang relativitas, yang kemudian diterapkan pada pendistribusian zat di luar angkasa. Pada tahun 1917 secara matematik ditentukan bahwa tampaknya ada massa bahan yang hampir seragam yang keseimbangannya tak tentu antara kekuatan tarik gravitasi dan kekuatan olek atau kekuatan dorong kosmik lain yang tak dikenal.
Pada tahun 1922 seorang ahli fisika Rusia muncul dengan pemecahan soal itu secara lain, yang mengatakan bahwa kekuatan tolak tidak berperan bahkan jagad raya terus meluas dan seluruh partikel terbang saling menjauhi dengan kecepatan tinggi. Karena kekuatan tarik gravitasi, perluasan itu terus melambat. Sebelumnya, partikel-partikel itu telah bergerak keluar bahkan lebih cepat lagi. Dalam model jagat raya ini dahulu perluasan mulai pada saat yang unik yang disebut “letusan hebat”.
Teori letusan hebat rupanya begitu berlawanan dengan pengetahuan astronomi zaman sekarang, yang mula-mula sedikit menarik perhatian. Akhirnya sebanyak bintang dalam galaksi Bimasakti bukannya saling menjauhi satu sama lain, tetapi malahan berjalan dalam orbit sirkular mengelilingi wilayah pusatnya yang padat. Akan tetapi, pada tahun 1929 Edwin Hubble, ketika itu ahli astronomi di Observatorium Mount Wilson, mengemukakan bahwa berbagai galaksi yang telah diamatinya sebenarnya menjauhi kita, dan menjauhi yang lain, dengan kecepatan sampai beberapa ribu kilometer per-detik.
Rupanya galaksi-galaksi ini, seperti halnya Bimasakti kita, menjaga keutuhan bentuk internalnya selama waktu yang panjang. Galaksi-galaksi itu secara sendiri-sendiri mengarungi angkasa raya, kira-kira sebagain unit atau partikel yang bergerak mengarungi ruang angkasa. Teori Einstein dapat diterapkan pada berbagai galaksi, sebagai ganti bintang-bintang.[7]
Teori Keadaan Tetap
Kalau kita kembali ke tahun 1948, tidaklah ditemukan informasi yang cukup untuk menguji teori letusan hebat itu. Ahli Astronomi Inggris Fred Hoyle dan beberapa ahli astro-fisika Inggris mengajukan teori yang lain, teori keadaan tetap yang menerangkan bahwa jagat raya tidak hanya sama dalam ruang angkasa –asas kosmologi- tetapi juga tak berubah dalam waktu asas kosmologi yang sempurna. Jadi, asas kosmologi diperluas sedemikian rupa sehingga menjadi “sempurna” atau “lengkap” dan tidak bergantung pada peristiwa sejarah tertentu. Teori keadaan tetap berlawanan sekali dengan teori letusan hebat.
Dalam teori kedua, ruang angkasa berkembang menjadi lebih kosong sewaktu berbagai galaksi saling menjauh. Dalam teori keadaaan tetap, kita harus menerima bahwa zat baru selalu diciptakan dalam ruang angkasa di antara berbagai galaksi, sehingga galaksi baru akan terbentuk guna menggantikan galaksi yang menjauh. Orang sepakat mengatakan bahwa zat baru itu ialah hydrogen, yaitusumber yang menjadi asal usul bintang dan galaksi.
Penciptaan zat berkesinambungan dari ruang angkasa yang tampaknya kosong itu diterima secara skeptis oleh para ahli, sebab hal ini rupanya melanggar salah satu hukum.[8]
TEORI TERBENTUKNYA TATA SURYA
Melihat kenyataan bahwa planet-planet bergerak mengelilingi matahari dengan orbitnya yang berebentuk elips dengan arah peredaran yang sama yaitu berlawanan arah jarum jam jika melihatnya dari kutub utara, ternyata arah revolusi planet-planet dan satelitnya yaitu arah negative. Ini berlawanan dengan yang kita amati di bumi, peredaran harian benda-benda langit seperti matahari, bulan dan bintang berarah positf seperti arah peredaran harian matahari yang terbit di timur lalu naik dan kemudian terbenam di barat. Adanya realitas yang demikian membuat para ahli astronomi berkesimpulan bahwa tata surya terbentuk dari material yang berputar dengan arah negative, hal ini kemudian memunculkan beberapa teori tentang terjadinya tata surya sebagai berikut:
1. Teori Nebule atau teori kabut, yang dikemukakan ole Immanuel Kant (1749-1827) dan Piere Simon de Laplace (1796).
Matahari dan planet berasal dari sebuah kabut pijar yang berpilin di dalamjagat raya, karena pilinannya itu berupa kabut yang membentuk bulat seperti bolayang besar, makin mengecil bola itu makin cepat putarannya. Akibatnya bentuk bola itu memepat pada kutubnya dan melebar di bagian equatornya bahkan sebagian massa dari kabut gas menjauh dari gumpalan intinya dan membentuk gelang-gelang di sekeliling bagian utama kabut itu, gelang-gelang itu kemudian membentuk gumpalan padat inilah yang disebut planet-planet dan satelitnya. Sedangkan bagian tengah yang berpijar tetap berbentuk gas pijar yang kita lihat sekarang sebagai matahari.[9]
Teori kabut ini telah dipercaya orang selama kira-kira 100 tahun, tetapi sekarang telah benyak ditinggalkan karena: (1) tidak mampu memberikan jawaban-jawaban kepada banyak hal atau masalah di dalam tata surya kita dan (2) karena munculnya banyak teori baru yang lebih memuaskan.[10]
2. Teori Planetesimal, Thomas C. Chamberlin (1843-1928) seorang ahli geologi dan Forest R. Moulton (1872-1952) seorang astronom.
Disebut Planetesimal yang berarti planet kecil karena planet terbentuk dari benda padat yang memang telah ada. Matahari telah ada sebagai salah satu dari bintang-bintang yang banyak, pada satu waktu ada sebuah bintang yang berpapasan pada jarak yang tidak terlalu jauh akibatnya terjadi pasang naik antara matahari dan bintang tadi. Pada waktu bintang itu menjauh sebagian massa dari matahari itu jatuh kembali ke permukaan matahari dan sebagian lain berhamburan di sekeliling matahari inilah yang disebut dengan planetesimal yang kelak kemudian menjadi planet-planet yang beredar pada orbitnya dan mengelilingi matahari.
3. Teori Pasang Surut, Sir James Jeans (1877-1946) dan Harold Jeffreys (1891) keduanya dari Inggris, teori ini hampir sama dengan teori Planetesimal.
Setelah bintang itu berlalu dengan gaya tarik bintang yang besar pada permukaan matahari terjadi proses pasang surut seperti peristiwa pasang surutnya air laut di bumi akibat gaya tarik bulan. Sebagian massa matahari itu membentuk cerutu yang menjorok kearah bintang itu mengakibatkan cerutu itu terputus-putus membentuk gumpalan gas di sekitar matahari dengan ukuran yang berbeda-beda, gumpalan itu membeku dan kemudian membentuk planet-planet.
Teori ini menjelaskan mengapa planet-planet di bagian tengah seperti Yupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus merupakan planet raksasa sedangkan di bagian ujungnya merupakan planet-planet kecil. Kelahiran kesembilan planet itu karena pecahan gas dari matahari yang berbentuk cerutu itu maka besarnya planet-planet iti berbeda-beda yang terdekat dan terjauh besar tetapi yang di tengah lebih besar lagi.[11]
4. Teori Awan Debu, dikemukakan oleh Carl von Weizsaeker (1940) kemudian disempurnakan oleh Gerard P Kuiper (1950).
Tata surya terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu. Gumpalan awan itu mengalami pemampatan, pada proses pemampatan itu partikel-partikeldebu tertarik ke bagian pusat awan itu membentuk gumpalan bola dan mulai berpilin dan kemudian membentuk cakram yang tebal di bagian tengah dan tipis di bagian tepinya. Partikel-partikel di bagian tengah cakram itu saling menekan dan menimbulkan panas dan berpijar, bagian inilah yang kemudian menjadi matahari. Sementara bagian yang luar berputar sangat cepat sehingga terpecah-pecah menjadi gumpalan yang lebih kecil, gumpalan kecil ini berpilin pula dan membeku kemudian menjadi planet-planet.
5. Teori Bintang Kembar
Teori ini hampir sama dengan teori planetesimal.Dahulu matahari mungkin merupakan bintang kembar,kemudian bintang yang satu meledak menjadi kepingan-kepingan.Karena ada pengaruh gaya gravitasi bintang,maka kepingan-kepingan yang lain bergerak mengitari bintang itu dan menjadi planet-planet.Sedangkan bintang yang tidak meledak menjadi matahari.[12]
6. Teori Ledakan (Big Bang), George Gamow, Alpher dan Herman.
Alam pada saat itu belum merupakan materi tetapi pada suatu ketika berubah menjadi materi yang sangat kecil dan padat, massanya sangat berat dan tekanannya besar, karena adanya reaksi inti kemudian terjadi ledakan hebat. Massa itu kemudian berserak dan mengembang dengan sangat cepat menjauhi pusat ledakan dan membentuk kelompok-kelompok dengan berat jenis yang lebih kecil dan trus bergerak, menjauhi titik pusatnya.
Dentuman besar itu terjadi ketika seluruh materi kosmos keluar dengan kerapatan yang sangat besar dan suhu yang sangat tinggi dari volume yang sangat kecil. Alam semesta lahir dari singularitas fisis dengan keadaan ekstrem. Teori Big Bang ini semakin menguatkan pendapat bahwa alam semesta ini pada awalnya tidak ada tetapi kemudian sekitar 12 milyar tahun yang lalu tercipta dari ketiadaan.[13]
Pada tahun 1948, Gerge Gamov muncul dengan gagasan lain tentang Big Bang. Ia mengatakan bahwa setelah pembentukan alam semesta melalui ledakan raksasa, sisa radiasi yang ditinggalkan oleh ledakan ini haruslah ada di alam. Selain itu, radiasi ini haruslah tersebar merata di segenap penjuru alam semesta. Bukti yang ’seharusnya ada’ ini pada akhirnya diketemukan. Pada tahun 1965, dua peneliti bernama Arno Penziaz dan Robert Wilson menemukan gelombang ini tanpa sengaja. Radiasi ini, yang disebut ‘radiasi latar kosmis’, tidak terlihat memancar dari satu sumber tertentu, akan tetapi meliputi keseluruhan ruang angkasa. Demikianlah, diketahui bahwa radiasi ini adalah sisa radiasi peninggalan dari tahapan awal peristiwa Big Bang. Penzias dan Wilson dianugerahi hadiah Nobel untuk penemuan mereka.
Pada tahun 1989, NASA mengirimkan satelit COBE (Cosmic Background Explorer). COBE ke ruang angkasa untuk melakukan penelitian tentang radiasi latar kosmis. Hanya perlu 8 menit bagi COBE untuk membuktikan perhitungan Penziaz dan Wilson. COBE telah menemukan sisa ledakan raksasa yang telah terjadi di awal pembentukan alam semesta. Dinyatakan sebagai penemuan astronomi terbesar sepanjang masa, penemuan ini dengan jelas membuktikan teori Big Bang.
Bukti penting lain bagi Big Bang adalah jumlah hidrogen dan helium di ruang angkasa. Dalam berbagai penelitian, diketahui bahwa konsentrasi hidrogen-helium di alam semesta bersesuaian dengan perhitungan teoritis konsentrasi hidrogen-helium sisa peninggalan peristiwa Big Bang. Jika alam semesta tak memiliki permulaan dan jika ia telah ada sejak dulu kala, maka unsur hidrogen ini seharusnya telah habis sama sekali dan berubah menjadi helium.
Segala bukti meyakinkan ini menyebabkan teori Big Bang diterima oleh masyarakat ilmiah. Model Big Bang adalah titik terakhir yang dicapai ilmu pengetahuan tentang asal muasal alam semesta. Begitulah, alam semesta ini telah diciptakan oleh Allah Yang Maha Perkasa dengan sempurna tanpa cacat.
Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihtatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang. (QS. Al-Mulk, 67:3)[14]
C. Teori Asal Mula Bumi
Lima miliar tahun yang lalu,system tata surya kita tidak ada. Yang ada hanyalah awan debu dan gas yang secara perlahan berubah bentuk.sembilan planet, termasuk Bumi, dibentuk dari materi yang menggumpal, menyerupai gumpalan bola salju, di dalam kabut. Mengenai teori sejarah asal terbentuknya bumi sebagai berikut;[15]
· Proses dimulai sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu di pusat nebula matahari.
· Matahari terbentuk di pusat awan ini. Sementara itu, gas dan bahan lain di bagian luarnya menggumpal.
· Bebatun kecil berubah menjadi lebih besar, membentuk cikal bakal planet, atauprotoplanet dengan diameter beberapa kilometre.
· Protoplanet saling bertumbuhan satu sama lain dan menggumpal hingga mencapai ukuran planet (memiliki diameter beberapa ribu kilometer). Hingga ratusan juta tahun, planet tersebut dibombardir secara kuat dan terus menerus oleh bebatuan lain.
· Sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu, bumitelah diselimuti oleh lautan larva yang berasal dari bebatuan yang terbakar dan luasnya mencapai beberapa kilometre.
· Secara perlahan, lautan larva tersebut mendingin membentuk kerak yang dihantam terus menerus oleh berbagai meteor dan komet.
· Planet muda kita juga mengalami aktifitas vulkanik yang melepaskan lapisan udara secara radikal, lapisan udara ini berbeda dengan lapisan udara saat ini. Keberadaan air dimungkinkan berassal dari kedalaman bumi atau dibawa dari angkasa oleh komet dan membentuk laut. Pada saat bersamaan, kerak bumi berupa menjadi benua.
· Kemunculan benua, laut, dan lapisan oksigen rendah menghasilkan proses pembentukan molekul yang lebih kompleks, yang menuntun terciptanya fenomena yang luar biasa, yaitu kehidupan. Bahkan lebih mengejutkan lagi, kehidupan dengan sangat cepat muncul dari laut, kurang dari satu miliar tahun setelah bumi tecipta. Kehidupan memerlukan beberapa miliar tahun lagi ke daratan.




BAB III PENUTUP
Sampai sekarang belum ada teori yang benar-benar tepat untuk mengambarkan masa depan alam semesta. Pertanyaan kita sekarang tentang suatu hal pada akhirnya akan terjawab , namun setelah itu akan muncul beberapa pertanyaan baru. Demikianlah yang akan terjadi jika kita bertanya tentang alam semesta, kita tidak akan pernah puas karena sifat curiosity kita. Seringkali kita mendapati suatu pertanyaan yang sangat mendasar, yang mendapat jawaban membuat hati kita kagum, heran, takzim dan sampai pada tingkat suatu perenungan bahwa betapa luar biasa kuasa tuhan alam semesta ini.
Demikian makalah ini kami buat. Di dalamnya terdapat kesalahan dan itu adalah hal yang niscaya. Karena kita tempat kesalahan dan lupa. Kami mengharap kritik saran membangun anda, agar dapat memperbaiki diri selaku mahluk sosial. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis sendiri serta pembacanya. Amin.



DAFTAR PUSTAKA
· Purnama, Heri, Ilmu Alamiah DasarJakarta: Rineka Cipta, 2008.
· Ismail al-Jawisy, Muhammad, Maha Besar Allah Atas Semua Ciptaan-Nya, Jogjakarta: Garailmu, 2009.
· Jasin, Maskoeri, Ilmu Alamiah Dasar, Jakarta: Rajawali Pers, 2008.
· Tjasyono HK, Bayong, Ilmu Kebumian dan Antariksa, Bandung: Rosda, 2009.
· Endarto, Danang, Pengantar Kosmografi, cet. I, Surakarta: LPP UNS dan UNS Press, 2005.
· Maskufa, Ilmu Falaq, cet. I, Jakarta: Gaung Persada Press, 2009.
· Fredette Claude Lefleur, Nathalie, penerjemah; Hendro Setyanto, Understanding The Universe, Jackues Fortin, 2006.

[1] Mahasiswa IAIN Raden Intan Lampung Pendidikan Matematika Semester IV
[2] Heri Purnama, Ilmu Alamiah Dasar, Jakarta: Rineka Cipta, 2008, hal. 129
[3] Muhammad Ismail al-Jawisy, Maha Besar Allah Atas Semua Ciptaan-Nya, Jogjakarta: Garailmu, 2009, hal. 243
[4] Maskoeri Jasin, Ilmu Alamiah Dasar, Jakarta: Rajawali Pers, 2008, hal. 91
[5] Bayong Tjasyono HK, Ilmu Kebumian dan Antariksa, Bandung: Rosda, 2009, hal. 3
[6] Danang Endarto, Pengantar Kosmografi, cet. I, Surakarta: LPP UNS dan UNS Press, 2005, hal. 77-78
[7] Ibid hal. 79
[8] Maskufa, Ilmu Falaq, cet. I, Jakarta: Gaung Persada Press, 2009, hal. 30
[9] Danang Endarto, op cit, hal. 83
[10] Maskufa, op cit, hal. 30-31
[12] Maskufa, op cit, hal. 31-32
[14] Nathalie Fredette Claude Lefleur, penerjemah; Hendro Setyanto, Understanding The Universe, Jackues Fortin, 2006, hal. 22

MAKALAH imu pendidikan islam

Kamis, 30 April 2015
Posted by Bank Makalah
Tag :

MAKALAH PENDIDIKAN ISLAM

Disusun Oleh : 
Muhammad Yasin    1311050218


FAKULTAS TARBIYAH dan KEGURUAN
IAIN RADEN INTAN LAMPUNG
2013/2014





BAB I
PENDAHULUAN

  1. A.    Latar Belakang
Pada masa sekarang, masa dimana globalisasai tidak bisa dihindari, akan
tetapi adanya perkembangan zaman itulah yang harus diterima dengan cara
memfilter apa yang seharusnya dipilih untuk maslahah bersama.
Belakangan ini banyak ditemukan pendidikan yang bobrok, realita ini
banyak ditemukan di wilayah kota-kota besar. Memang dalam keilmuan non
agama bisa dikatakan unggul, akan tetapi nilai spiritual yang ada sangatlah tidak
cocok bila dikatakan sebagai seorang muslim.
Pendidikan Islam adalah salah satu cara untuk merubah pola hidup
mereka. Tetapi yang menjadi pertanyaan adalah pendidikan Islam itu seperti apa.
Akankah pendidikan merupakan jalan keluar dari permasalahan ini.
Melihat kenyataan bahwa Pendidikan Islam merupakan disiplin ilmu,
maka asumsi bahwa pendidikan Islam dapat merubah hal itu bukanlah hal yang
mustahil dilakukan. Tetapi yang menjadi pertanyaan lagi adalah mengapa
pendididkan Islam sebagai disipin ilmu. Mungkin pertanyaan-pertanyaan ini akan
ddijelaskan dalam makalah ini.
  1. B.     Rumusan Masalah
  2. Apa Pengertian pendidikan islam ?
  3. Bagaimana Perbedaan pendidikan dan pendidikan islam ?
BAB II
PEMBAHASAN

  1. A.       Pengertian Pendidikan Islam[1]
Ilmu Pendidikan Islam  Ilmu Pengetahuan  Perbedaan dengan Ilmu pengetahuan yang lain  penggongan-penggolongan suatu masalah dan pembahasan masalah demi masalah di dalam pendidikan.  pendidikan Islam memerlukan beberapa metodologi pengembangan, antara lain:
test, pendidik memberikan test kepada anak didiknya untuk mengetahui perkembangan anak didik

Dari berbagai literatur terdapat berbagi macam pengertian pendidikan
Islam. Menurut Athiyah Al-Abrasy, pendidikan Islam adalah mempersiapkan
manusia supaya hidup dengan sempurna dan bahagia, mencintai tanah air, tegap
jasmaninya, sempurna budi pekertinya, pola pikirnya teratur dengan rapi,
perasaannya halus, profesiaonal dalam bekerja dan manis tutur sapanya.
Sedang Ahmad D. Marimba memberikan pengertian bahwa pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.
Sedangkan menurut Syed Muhammad Naquib Al-Attas, pendidikan adalah
suatu proses penamaan sesuatu ke dalam diri manusia mengacu kepada metode
dan sistem penamaan secara bertahap, dan kepada manusia penerima proses dan
kandungan pendidikan tersebut.
Jadi definisi pendidikan Islam adalah, pengenalan dan pengakuan yang
secara berangsur-angsur ditanamkan ke dalam diri manusia, tentang tempat-
tempat yang tepat dari segala sesuatu di dalam tatanan penciptaan, sehingga
membimbing ke arah pengenalan dan pengakuan tempat Tuhan yang tepat di
dalam tatanan wujud dan kepribadian. Jadi pendidikan ini hanyalah untuk
manusia saja.
Selama ini buku-buku ilmu pendidikan islam telah memperkenalkan paling kurang tiga kata yang berhubungan dengan pendidikan islam yaitu, al-tarbiyah, al-ta’lim dan al ta’dib. Jika ditelusuri ayat-ayat al-Quran dan  matan as-Sunah secara mendalam dan komperhensif sesungguhnya selain tiga kata tersebut masih terdapat kata-kata lain tersebut, yaitu al-tazkiyah, al-muwa’idzah, al-tafaqqu, al-tilawah, al-tahzib, al-irsyad, al-tafakkur, al-ta’aqqul dan al-tadabbur. Deskripsi selengkapnya terhadap kata-kata tersebut dapat dikemukakan sebagi berikut.

  1. 1.      AL-Tarbiyah
Kata al-tarbiyah berasal dari kata rabba atau rabaa didalam al-Quran disebutkan lebih dari dalapan ratus kali, dan sebagian besar atau bahkan seluruhnya dengan Tuhan, yaitu terkadang dihubungkan dengan alam jagat raya (bumi, langit, bulan, bintang, matahari, tumbu-tumbuhan, binatang, gunung, laut dan sebagainya), dengan manusia seperti pada kata rabbuna (Tuhan kami),rabbuhu (Tuhannya), rabbuhum (Tuhan mereka semua), rabbiy (Tuhan-ku). Karena demikian lausnya pengertian al-tarbiyah ini, maka ada sebagian pakar pendidikan, seperti Naquid al-Attas yang tidak sependapat dengan pakar pendidikan lainnya yang menggunakan kata al-tarbiyah dengan arti pendidikan. Menurutnya, kata al-tarbiyah terlalu luas arti dan jangkauannya. Kata tersebut tidak hanya menjangkau manusia melainkan juga menjaga alam jagat raya sebagaimana tersebut. Benda-benda alam selain manusia, menurutnya tidak dapat dididik, karna benda-benda alam selain manusia itu tidak memiliki persyaratan potensial, seperti akal, pancaindra, hati nurani, insting, dan fitrah yang memungkinkan untuk dididik. Yang memiliki potensi-potensial diatas itu hanya manusia. Untuk itu Naquid al-Attas lebih memilih kata al-ta’dib(sebagaimana nanti akan dijelaskan) untuk adti pendidikan, dan bukan kata al-tarbiyah.

  1. 2.      Al-Ta’lim
Kata al-ta’lim atau asal katanya, yaitu ‘allam, yu’allimu, ta’liman dijumpai dalam hadis sebagai berikut.
“Pengetahuan adalah kehidupan islam dan pilar islam, dan barang siappa yang mengajarkan ilmu Allah akan menyempurnakan pahala baginya, dan barang siapa yang mengajarkan ilmu dan ia mengamalkan ilmu yang diajarkan itu, maka Allah akan mengajarkan kepadanya sesuatu yang belum ia ketahui.” (HR. Abu Syaikh)[2]
Didalam hadis tersebut kata ta’lim dihubngkan dengan mengajarkan ilmu kepada seseorang, dan orang yang mengajarkan ilmu tersebut akan mendapatkan pahala dari Tuhan. Kata al-ta’lim dalam arti pengajaran yang merupakan bagian dari pendidikan banyak digunakan untuk kegiatan pendidikan yang bersifat nonformal, sepeti majelis taklim. Kata al-ta’lim dalam pendidikan sesungguhnya merupakan kata yang paling dahulu digunakan daripada kata al-tarbiyah.Kegiatan pendidikan dan pengajaran pertama kali dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dirumah Al-Aqram di mekkah, dapat juga disebut majelis al-ta’lim.
  1. 3.      Al-Ta’dib
Kata al-ta’dib berasal dari kata addaba, yuaddibu, ta’diban yang dapat berartieducation (pendidikan), discipline (disiplin), punishment (peringatan atau hukuman) dan chastisement (hukuman-penyucian). kata al-ta’dib berasal dari kata adab yang berarti beradab, bersopan santun, tata krama, adab, budi pekerti, akhlak, moral dan etika.[3]
Kata al-ta’dib dalam arti pendidikan sebagaimana disinggung di atas, ialah kata yang dipilih oleh Naquid al-Attas. Dalam hubungan ini ia mengartikan al-ta’dib sebagai pengenalan dan pengakuan yang secara berangssur-angsur ditanamkan kepada manusia tentang tempat-tenpat yang tepat dari segala sesuatu didalam tatanan penciptaan, sehingga membimbing kearah pengenalan dan pengakuan kekuatan dan keagungan Tuhan.




  1. 4.      Al-Tahdzib
Kata al-tahdzib secara harfiah berarti pendidikan akhlak atau menyucikan diri dari perbuatan akhlak yang buruk, dan berarti pula terdidik atau terpelihara dengan baik, dan berarti pula beradab sopan.[4]
Dari berbagai pengertian tersebut, tampak bahwa secara keseluruhan kata al-tahzib terkait dengan perbaikan mental sepiritual, moral dan akhlak, yaitu memperbaiki mental seseorang yang tidak sejalan dengan ajaran atau norma kehidupan menjadi sejalan dengan ajaran atau norma, memperbaiki perilakunya agar menjadi baik dan terhormat, serta memperbaiki akhlak dan budi pekertinya agar manjadi akhlak mulia. Berbagai kegiatan tersebut termasuk dalam bidang kegiatan pendidikan. Itulah sebabnya, kata al-tahzib juga berati pendidikan.
  1. 5.      Al-Wa’dz atau Al-Mau’idzah
Al-wa’dz berasal dari kata wa’aza yang berarti to preach (mengajar), conscience(kata hati, suara hati, hati nurani), to admonish (memperingatkan atau mengingatkan), exhort (mendesak), dan to warn (memperingatkan). 6 inti al-wa’dz atau al-mau’idzah adalah pendidikan dengan car memberikan penyandaran dan pencerahan batin, agar timbul kesadaran untuk berubah menjadi orang yang baik.
  1. 6.      Al-Riyadhah
Al-Riyadhah berasal dari kata raudha, yang mengandung arti to tame(menjinakan), domesticate (menjinakan), to break in (mendobrak atau membongkar), train (latihan), to train (melatih), coach (melatih), to pacify(menenangkan atau menenteamkan), placate (mendamaikan, menentramkan), to practice (memperagakan), exercise (melatih), regulate (mengatur), to seek to make tractable ( menemukan untuk membuat mudah dikerjakan), dan try to bring round (mencoba membawa keliling).[5] dalam pendidikan, kata al-riyadhah diartikan mendidik jiwa anak dengan akhlak mulia. Didalam Al-Quran maupun as-Sunah kata al-riyadhah secara eksplisit tidak dijumpai, namun inti dan hakikat al-riyadhah dalam arti mendidik atau melatih mental spiritual agar senantiasa mematuhi ajaran Allah SWT amat banyak dijumpai.
  1. 7.      Al-Tazkiyah
Al-tazkiyah berasal dari kata zakka-yuzakki-tazkiyatan yang berarti purification(pemurnian atau pembersihan), chastening (kesucian dan kemurnian),pronouncement of (pengumuman atau pernyataan), integrity of a witness(pengesahan atau kesaksian), honorable record (catatan yang dapat dipercaya dan dihormati).[6] dari penjelasan tersebut terlihat, bahwa kata al-tazkiyahternyata juga digunakan untuk arti pendidikan yang bersifat pembinaan mental spiritual dan akhlak mulia.
  1. 8.      Al-Talqin
Kata al-talqin berasal dari laqqana yulaqqinu talqina yang dapat berarti pengajaran atau mengajarkan, dan dapat berarti pula insruction (perintah atau anjuran), direction (pengarahan), dictation (pengimlaan atau perintah), dictate(mendikte atau memerintah), inspiration (ilham, inspirasi), insinuation (sindiran atua tuduhan tidak langsung), suggestion (dorongan), suborning of witness(pengimlaan atau perintah).[7] dari sekian kata tersebut terlihat bahwa katatalqin juga digunakan untuk arti pengajaran. Dari penjelasan tersebut terlihat, bahwa kata al-talqin ternyata digunakan pula untuk arti pendidikan dan pengajaran yang diberlakukan tidak hanya kepada orang yang masih hidup melainkan kepada orang sudah meninggal.
  1. 9.      Al-Tadris
Kata al-tadris berasal dari kata darrasa yudarrisu tadrisan, yang dapat berartiteaching (pengajaran atau mengajarkan), instruction (perintah), tution (kuliah, uang kuliah). Selain kata al-tadris juga berarti baqa’ atsaruha wa baqa al-atsar yaqtadli inmihauhu fi nafsihi, yang artinya sesuatu yang pengaruhnya membekas dan sesuatu yang pengaruhnya membekas menghendaki adanya perubahan pada diri seseorang. intinya kata al-tadris berarti pengajaran, yakni, menyampaikan ilmu pengetahuan kepada peserta didik yang selanjutnya memberi pengaruh dan menimbulkan perubahan pada dirinya.
  1. 10.  Al-Tafaqquh
Kata al-tafaqquh berasal dari kata tafaqqaha yatafaqqohu tafaqquhan yang berarti mengerti dan memahami. Selanjutnya Ar-Raghib al-Asfaniy mengartikan kata tafaqquh sebagain berikut : menghubungkan pengetahuan yang abstrak dengan ilmu yang konkret, sehingga menjadi ilmu yang khusus. Dari kata al-tafaqquh muncul kata al-fiqh yang selanjutnya menjadi sebuah nama bagi ilmu yang mempelajari hukum-hukum syariah yang disandarkan pada dalil-dalil terperinci. Kata al-tafaqquh selanjutnya lebih digunakan untuk menunjukan pada kegiatan pendidikan dan pengajaran ilmu agama islam.
  1. 11.  Al-Irsyad
Kata al-irsyad dapat mengandung arti yang berhubungan dengan pengajaran dan pendidikan yaitu bimbingan, pengarahan, pemberitahuan, nasihat, dan bimbingan sepiritual. Dengan demikian kata al-irsyad layak dipertimbangkan untuk dimasukan dalam arti kata pendidikan dan pengajaran.
Pengertian pendidikan islam menurut istilah, istilah atau terminologis pada dasarnya merupakan kesepakatan yang dibuat para ahli dalam bidangnya masing-masing terhadap pengertian tentang sesuatu. Adapun yangdi maksud dengan pendidikan islam saangat beragam, hal ini terlihat dari definisi pendidikan islam yang dikemukakan oleh beberapa tokoh pendidikan berikut:
Prof.Dr. Omar Mohammad At-Toumi Asy-Syaibany mendefinisikan pendidikan isla sebagai proses mengubah tingkah laku individu pada kehidupan pribadi, masyarakat, dan alam sekitarnya, dengan cara pengajaran sebagai suatu aktifitas asasi dan sebagai profesi di antara profesi-profesi asasi masyarakat. (Asy-Syaibany, 1979:339). Pengertian tersebut memfokuskan perubahan tingkah laku manusia yang konotasinya pada pendidikan etika. Selain itu, pengertian tersebut menekankan pada aspek-aspek produktivitas dan kreatif manusia dalam kehidupan masyarakat dan alam semesta.
Dr. Muhammad SA Ibrahimy (Banglades) mengemukakan pengertian pendidikan islam sebagai berikut :  “Islamic education in true sense of the term, is a system education which enables a man to lead his life accourding to the Islamic ideology, so that he may easily mould his life in accourding with tenent of islam”.
Pendidikan dalam pandangan yang sebenarnya adalah suatu system pendidikan yang memungkinkan seseorang dapat mengarahkan kehidupannya sesuai dengan cita-cita islam, sehingga dengan mudah ia dapat membentuk hidupnya sesuai dengan agama islam.
Pengertian itu mengacu pada perkembangan kehidupan manusia masa depan tanpa menghilangkan prinsip-prinsip islam yang diamanahkan oleh Allah kepada manusia, sehinnga manusia mampu memenuhi kebutuhan dan tuntunan hidupnya seiring dengan perkembangan iptek.
Dr. Muhammad Fadhli Al-Jamali memberikan pengertian pendidikan islam sebagai uapya menggembangkan, mendorong, serta mengajak manusia untuk lebih maju dengan berlandaskan nilai-nilai yang tinggi dan kehidupan yang mulia, sehingga terbentuk pribadi yang lebih sempurna, baik yang berkaitan dengan akal, perasaan, maupun perbuatan.
  1. B.       Perbedaan Pendidikan dan Pendidikan Islam
Sebenaranya pendidikan dan pendidikan islam tidak jauh berbeda, dilihat dari pengertiannya. Beda dengan pendidikan yang ada di barat, dimana  Pengertian Pendidikan Barat. Seperti yang ditulis sebelumnya bahwa tujuan pendidikan itu tidak bisa lepas dari tujuan hidup manusia. Sebab pendidikan hanyalah suatu alat yang digunakan oleh manusia untuk memelihara kelanjutan hidupnya (survival), baik sebagai individu maupun sebagai masyarakat. Dengan begitu tujuan pendidikan harus berpangkal pada tujuan hidup.
Di Barat, pendidikan menjadi ajang pertarungan ideologis dimana apa yang menjadi tujuan pendidikan secara tidak langsung merupakan tujuan hidup  berbenturan dengan kepentingan-kepentingan lain . Di sinilah perbedaan pendapat para filosof Barat dalam menetapkan tujuan hidup. Orang-orang Sparta salah satu kerajaan Yunani lama dahulu berpendapat bahwa tujuan hidup adalah untuk berbakti kepada negara, untuk memperkuat Negara. madzhab-madzhab pendidikan eropa Barat dan Amerika sesuah Decartes (1596-1650) mengambil dari kedua madzhab Yunani lama tersebut, dan semua madzhab beranggapan bahwa dunia inilah tujuan hidup sehingga ada yang mengingkari sama sekali wujud Tuhan dan hari akhir. Hal ini tercermin dalam firman Allah SWT yang menggambarkan orang-orang Dahriyyun (Naturalist), “Mereka berkata tidak ada hidup kecuali hidup kita di dunia ini. Kita mati kita hidup, tidak ada yang membinasakan kita kecuali masa. Sedangkan mereka dalam hal ini tidak tahu apa-apa. Mereka hanyalah menyangka-nyangka” (QS.45:23).
Sangat berbeda dengan pendidikan islam, Dimana Tujuan pendidikan Islam tidak terlepas dari tujuan hidup manusia dalam Islam, yaitu untuk menciptakan pribadi-pribadi hamba Allah yang selalu bertakwa kepadaNya, dan dapat mencapai kehidupan yang berbahagia di dunia dan akhirat
Dalam konteks sosiologi pribadi yang bertakwa menjadi rahmatan lil ‘alamin, baik dalam skala kecil maupun besar. Tujuan hidup manusia dalam Islam inilah yang dapat disebut juga sebagai tujuan akhir pendidikan Islam.
Menurut Abdul Fatah Jalal, tujuan umum pendidikan Islam ialah terwujudnya manusia sebagai hamba Allah. Jadi menurut Islam, pendidikan haruslah menjadikan seluruh manusia yang menghambakan kepada Allah. Yang dimaksud menghambakan diri ialah beribadah kepada Allah.
Perbandingan Karakteristik Pendidikan Islam dan Barat
Menurut Pervez Hoodbhoy , perbedaan pendidikan Islam dan Barat bukan pada istilah pendidikan keagamaan tradisional dan pendidikan sekular modern, karena kedua jenis pendidikan tersebut menyandarkan diri pada dua filsafat pendidikan yang sama sekali berbeda dan mempunyai dua perangkat tujuan dan metode yang juga berbeda.
Berikut ini akan ditujukan perbedaan antara versi pendidikan religius tradisional, yang murni dan karenanya teoritis, dan versi pendidikan modern yang dijadikan pembanding.
Perbedaan Pendidikan Religius Tradisional dan Pendidikan Sekuler Modern
  1. Orientasi keakhiratan
  2. Berupaya mencapai sosialisasi ke dalam Islam
  3.  Kurikulum tidak berubah sejak abad pertengahan
  4.  Pengetahuan berdasarkan pada wahyu dan tidak dipersoalkan
  5. Pengetahuan dicari dan diperoleh berdasarkan pada perintah Tuhan untuk menyelesaikan masalah
  6.  Mendiskusikan moralitas dan asumsi-asumsi tidak dikehendaki Metode dan teknik mengajar pada dasarnya otoriter
  7. Metode dan teknik mengajar student-center
  8. Penghapalan dianggap sangat
  9. menentukan
10. Mental mahasiswa dianggap pasif
reseptif
11. Pendidikan secara umum tidak
dispesialisasikan
  1. Orientasi kesekuleran
  2. Berupaya mencapai perkembangan individu
  3. Kurikulum merespon perubahan-perubahan berkenaan dengan bidang studi
  4. Pengetahuan diperoleh melalui pengalaman dan deduksi
  5. Pengetahuan diperlukan sebagai alat untuk menyelesaikan masalah
  6. Mendiskusikan moralitas dan asumsi-asumsi disambut baik
  7. Metode dan teknik mengajar student-center
  8. Pencerapan konsep-konsep kunci dianggap menentukan
  9. Mental mahasisswa dianggap aktif-produktif
  10. Pendidikan dispesialisasikan


BAB III
KESIMPULAN
Pengertian pendidikan islam berarti system pendidikan yang memberikan kemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita dan nilai-nilai islam yang telah menjiwai dan mewarnai corak kepribadiannya. pendidikan islam masih dipengaruhi oleh kepentingan masyarakat daripada kepentingan individu.
Perbedaan pendidikan dan pendidikan islam tidak jauh berbeda karena tujuan pendidikan itu tidak bisa lepas dari tujuan hidup manusia jika pada Pendidikan islam adalah pendidikan yang seluruh aspek atau komponenya didasarkan pada ajaran islam. Sedangkan pendidikan tidak semua didasarkan pada ajaran islam.
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. H. Abuddin Nata, M.A. 2012. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana
Ali Al-Jumbulati,Abdul Futuh At-Tuwaanisi, Perbandingan pendidikan Islam. Jakarta: PT Rineka Cipta

[2] Hans Wehr, A Dictionary of modern written Arabic, Op cit., hlm. 636
[3] Abdul Mujid dan Jusuf Mudzhakir, Ilmu Pendidikan Islam, cet. Ke-1, hlm 20.
[4] Muhammad Yunus, Kamus Arab-Indonesia (Jakarta: PT Hidakrya Agung, tp. Th.),
hlm. 481
[5] Ibid1.,hlm. 1082
[6] Ibid1,. hlm. 380
[7] Ibid hlm. 875
Welcome to My Blog

Total Tayangan Halaman

Popular Post

- Copyright © Dunia Makalah -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -