Posted by : Bank Makalah Kamis, 08 Mei 2014


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT. yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini  disusun sebagai tugas  kelompok pada  mata kuliah Metode Studi Islam di Institut Agama Islam Negeri Raden Intan Lampung, Fakultas Tarbiyah Jurusan Tadris Matematika.
Dalam kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada bapak Waluyo Erry  Wahyudi,M.Pd.I. sebagai dosen pembimbing yang telah membantu menyusun dalam belajarMetode Studi Islam, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul Metode Studi Islam Interdisipliner.
Akhir kata, penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Akan tetapi penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak, agar makalah ini pada masa-masa mendatang mengalami kesempurnaan dan sekaligus dapat memenuhi harapan kita semua. Penyusun juga berharap semoga laporan ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin

Bandar Lampung,    24 Februari 2014


            M. Yassin

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
           Islam telah menjadi kajian yang manarik banyak minat belakangan ini. Studi Islam pun makin berkembang. Islam tidak lagi dipahami dalam pengertian historis dan doktriner, tetapi telah menjadi fenomena yang kompleks. Islam tidak hanya terdiri dari rangkaian petunjuk formal tentang bagaimana seseorang memaknai kehidupan nya. Islam telah menjadi sebuah sistem budaya, peradaban, komunitas politik, ekonomi dan bagian dari perkembangan dunia. Mengakaji dan mendekati Islam, tidak lagi mungkin hanya dari satu aspek,tetapi dibutuhkan metode dan pendekatan interdisipliner. Studi agama termasuk Islam, seperti disebutkan diatas dilakukan oleh sarjana barat dengan menggunaka ilmu-ilmu sosial. Sehingga muncul sejarah agama, psikologi agama, sosiologi agama, antropologi agama, dan lain-lain. Dalam pengembangan nya, sarjana barat bukan hanya menjadikan masyarakat Barat sebagai lapangan penelitian nya, namun juga masyarakat di Negara-negara berkembang yang kemudian memunculkan orientalisme. Bahkan Muhammad Abdul Rouf, Islamic studies disebut juga dengan oriental studies. Sarjana Barat sebenarnya lebih duludan lebih lama melakukan kajian fenomena Islam dari berbagai aspek: sosiologis,kultural, perilaku politik, doktrin, ekonomi, perkembangan tingkat pendidikan, jaminan keamanan, perawatan kesehatan, perkembangan minat dan kajian intelektual, dan seterus nya. Di dunia Islam sendiri pendekatan-pendekatan ilmu modern untuk mengkaji islam Islam mulai digemari. Islam tidak lagi dipahami hanya dengan instrument kajian tradisional, yakni mengkaji islam dari segi doktrinialnya saja.
B.     Rumusan Masalah
1.      Pengertian pendekatan studi Islam?
2.      Pendekatan Interdisipliner dalam studi Islam?
3.      Beberapa pendekatan Interdisipliner?
BAB II
PEMBAHASAN
A.                Pengertian pendekatan dalam studi Islam
Pendekatan adalah cara pandang atau paradigma yang terdapat dalam suatu bidang ilmu yang terdapat dalam suatu bidang ilmu yang selanjutnya digunakan dalam memahami Agama. Dalam hal ini adalah agama Islam.
B.                 Pendekatan Interdisipliner dalam studi Islam
Pendekatan Interdisipliner yang dimaksud adalah kajian yang menggunakan sejumlah pendekatan atau sudut pandang (persepektif). Dalam studi misalnya, menggunakan pendekatan Sosiologi, Historis dan Normatif secara bersamaan. Pentingnya penggunaan pendekatan ini semakin disadari keterbatasan dari hasil-hasil penelitian yang hanya menggunakan satu pendekatan. Misalnya, dalam pengajian teks dalam agama seperti, Al-qur’an dan sunnah Nabi tidak cukup hanya menggunakan pendekatan tekstual, tetapi harus dilengkapi dengan pendekatan Sosiologis dan Historis sekaligus. Contoh pendekatan Interdisipliner adalah dalam menjawab status hukum aborsi, untuk melihat status hukum aborsi perlu dilacak nash Al-qur’an dan As-sunah. Tentang larangan pembunuhan anak dalam proses atau tahap penciptaan manusia.[1]
C.                Beberapa pendekatan Interdisipliner
1.Studi Islam Pendekatan Filsafat
  Filsafat berasal dari kata philo yang berarti cinta dan kata shopos yang berarti ilmu atau hikmah secara etimologi filsafat berarti cinta terhadap ilmu atau hikmah. Menurut istilah (terminologi) filsafat islam adalah cinta terhadap hikmah dan berusaha mendapatkan falsafah dan menciptakan sikap positif terhadap falsafah islam Yang dimaksud adalah melihat suatu permasalahan dari sudut tinjauan filsafat dan berusaha untuk menjawab dan memecahkan permasalahan itu dengan menggunakan analisis spekulatif.[2] Pada dasarnya filsafat adalah berfikir untuk memecahkan masalah atau pertanyaan dan menjawab suatu persoalan. Namun demikian tidak semua berfikir untuk memecahkan dan menjawab permasalah dapat disebut filsafat. Filsafat adalah berfikir secara sistematis radikal dan universal. Di samping itu, filsafat mempunyai bidang (objek yang difikirkan) sendiri yaitu bidang permasalahan yang bersifat filosofis yakni bidang yang terletak diantara dunia ketuhanan yang gaib dengan dunia ilmu pengetahuan yang nyata. Dengan demikian filsafat yang menjembatani kesenjangan antara masalah-masalah yang bersifat keagamaan semata-mata (teologis) dengan masalah yang bersifat ilmiah (ilmu pengetahuan). Namun filsafat tidak mau menerima segala bentuk bentuk otoritas, baik dari agama maupun ilmu pengetahuan. Filsafat selalu memikirkan kembali atau mempertanyakan segala sesuatu yang datang secara otoritatif, sehingga mendatangkan pemahaman yang sebenar-benarnya yang selanjutnya bisa mendatangkan kebijaksanaan (wisdom) dan menghilangkan kesenjangan antara ajaran-ajaran agama Islam dengan ilmu pengetahuan modern.[3] Istilah filsafat dapat ditinjau dari dua segi berikut:
a). Segi semantik; filsafat berasal dari bahasa arab yaitu falsafah. Dari bahasa Yunani yaitu philosophia yaitu pengetahuan hikmah (wisdom). Jadi philosophia berarti cinta pengetahuan, kebijaksanaan, dan kebenaran. Maksudnya adalah orang menjadikan pengetahuan sebagai tujuan hidupnya dan mengabdikan dirinya kepada pengetahuan.
b). Segi praktis; filsafat yaitu alam pikiran artinya berfilsafat itu berpikir. Orang yang berpikir tentang filsafat disebut filosof. Yaitu orang yang memikirkan hakikat segala sesuatu dengan sungguh-sungguh di dalam tugasnya filsafat merupakan hasil akal manusia yang mencari dan memikirkan sesuatu kebenaran dengan sedalam-dalamnya. Jadi filsafat adalah ilmu yang mempelajari dengan sungguh-sungguh hakikat kebenaran segala sesuatu.
Contoh penggunaan pendekatan filsafat
 Memahami matan Hadist lewat pendekatan hermenuetik. Hermenuetik memiliki tiga pengertian,pertama diartikan sebagai peralihan dari sesuatu yang relative abstrak (misalnya dari ide pemikiran). ke dalam bentuk ungkapan-ungkapan yang kongkrit (misalnya dengan bentuk bahasa), kedua terdapat usaha mengalihkan dari suatu bahasa asing yang maknanya gelap tidak diketahui ke dalam bahasa lain yang bisa dimengerti oleh si pembaca, dan ketiga, seseorang sedang memindahkan sesuatu ungkapan pikiran yang kurang jelas diubah menjadi bentuk yang lebih jelas. Dari ketiga pengertian ini, ada hal yang dapat digaris bawahi bahwa hermeneutik dijadikan cara pendekatan memahami isi matan sebuah hadis kepada masyarakat yang hidup dalam tempat dan kurun waktu yang jauh berbeda dari pengarangnya (Nabi Muhammad) untuk dipahami dan direkonstruksi dalam rangka menafsirkan realitas sosial masa modern.
Menurut Gadamer, tujuan terpenting dari hermeneutik adalah memperluas cakrawala.[4]
2. Studi Islam  Pendekatan Sosiologi
a). Pengertian Pendidikan dengan pendekatan sosiologi
        Sosiologi adalah ilmu tentang kemasyarakatan, ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan masyarakat.Sosiologi didefinisikan secara luas sebagai bidang penelitian yang tujuannya meningkatkan pengetahuan melalui pengamatan dasar manusia,dan pola organisasi serta hukumnya.[5]Sosiologi dapat juga diartikan sebagai suatu ilmu yang menggambarkan tentang keadaan masyarakat lengkap dengan struktur, lapisan serta berbagai gejala sosial lainnya yang saling berkaitan. Selanjutnya sosiologi digunakan sebagai salah satu pendekatan dalam studi islam yang mencoba untuk memahami islam dari aspek sosial yang berkembang dimasyarakat, sehingga pendidikan dengan pendekatan sosiologis dapat diartikan sebagai sebuah studi yang memanfaatkan sosiologi untuk menjelaskan konsep pendidikan dan memecahkan berbagai problema yang dihadapinya. Pendidikan menurut pendekatan sosiologi ini dipandang sebagai salah satu konstruksi sosial atau diciptakan oleh interaksi sosial. Pendekatan sosiologi dalam praktiknya, bukan saja digunakan dalam memahami masalah-masalah pendidikan, melainkan juga dalam memahami bidang lainnya, seperti agama sehingga munculah studi tentang sosiologi agama.
b) Agama dalam pendekatan sosiologi
Salah satu ciri utama pendekatan ilmu -ilmu sosial adalah pemberian definisi yang tepat tentang wilayah telaah mereka. Adams berpendapat bahwa studi sejarah bukanlah ilmu sosial,sebagaimana sosiologi.Perbedaan mendasar terletak bahwa sosiologi membatasi secara pasti bagian dari aktivitas manusia yang dijadikan fokus studi dan kemudian mencari metode khusus yang sesuai dengan objek tersebut,sedangkan sejarahwan memiliki tujuan lebih luas lagi dan menggunakan metode yang berlainan. Dengan menggunakan pendekatan ilmu-ilmu sosial, maka agama akan dijelaskan dengan beberapa teori, misalnya agama merupakan perluasan dari nilai-nilai sosial, agama adalah mekanisme integrasi sosial, agama itu berhubungan dengan sesuatu yang tidak diketahui dan tidak terkontrol dan masih banyak lagi teori lainnya.Pada intinya pendekatan ilmu- ilmu sosial menjelaskan aspek empiris orang beragama sebagai pengaruh dari norma sosial. Tampak jelas bahwa pendekatan ilmu-ilmu sosial memberikan penjelasan mengenai fenomena agama.
c) Agama dalam pendekatan fungsional-sosiologi
Teori fungsional memandang agama dalam kaitan dengan aspek pengalaman yang mentransendensikan sejumlah peristiwa eksistensi sehari hari, yakni melibatkan kepercayaan dan tanggapan terhadap sesuatu yang berada diluar jangkauan manusia. Oleh karena itu secara sosiologis agama menjadi penting dalam kehidupan manusia dimana pengetahuan dan keahlian tidak berhasil memberikan sarana adaptasi atau mekanisme penyesuaian yang dibutuhkan. Dari sudut pandangan teori fungsional, agama menjadi atau penting sehubungan dengan unsur-unsur pengalaman manusia yang diperoleh dari ketidakpastian, ketidakberdayaan dan kelangkaan yang memang merupakan karakteristik fundamental kondisi manusia. Dalam hal ini fungsi agama adalah menyediakan dua hal yaitu :
1. Suatu cakrawala pandang tentang dunia luar yang tidak terjangkau oleh manusia.
2. Sarana ritual yang memungkinkan hubungan manusia dengan hal diluar jangkauanya, yang memberikan jaminan dan keselamatan bagi manusia mempertahankan moralnya.
Dari sini kita dapat menyebutkan fungsi agama, antara lain:
1. Agama mendasarkan perhatiannya pada sesuatu yang diluar jangkauan manusia yang melibatkan takdir dan kesejahteraan, dan terhadap manusia memberikan tanggapanserta menghubungkan dirinya menyadiakan bagi pemeluknya suatu dukungan dan pelipur lara.
2. Agama manawarkan hubungan transendetal melalui pemujaan pada upacara ibadat.
3. Agama mensucikan norma-norma dan nilai masyarakat yang telah terbentuk, mempertahankan dominasi tujuan kelompok diatas keinginan individu dan disiplin kelompok diatas dorongan individu.
4. Agama melakukan fungsi-fungsi identitas yang penting.
5. Agama bersangkut paut pula dengan pertumbuhan dan kedewasaan individu dan perjalanan hidup melalui tingkat usia yang ditentukan oleh masyarakat.
Jadi menurut teori fungsional, agama mengidentifikasikan individu dengan kelompok, menolong individu dalam ketidakpastian, menghibur ketika dilanda kecewa, mengaitkannya dengan tujuan-tujuan masyarakat, memperkuat moral, dan menyediakan unsur-unsur identitas.
Seperti halnya teori sosiologi tentang agama, teori fungsional juga berusaha membangun sikap bebas nilai. Teori ini tidak menilai kebenaran tertinggi atau kepalsuan kepercayaan beragama. Sebagaimana semua sosiologi, teori ini juga menggunakan apa yang disebut pendekatan “naturalistis”pada agama.Sebagai ilmu sosial,sosiologi berusaha memahami perilaku diri sebab akibat yang alamiah. Ini bukan merupakan posisi ideologi yang anti agama, sebab jika penyebab itu diluar alam, bila mereka bertindak terhadap manusia harus juga melalui manusia dan hakikat manusia.
Salah satu sumbangan yang paling berharga dari teori fungsional ialah ia telah mengarahkan perhatian kita pada karakteristik agama yang menawarkan sudut pandang lain darimana kita memulai studi sosiologis terhadap agama dari sudut perspektif yang saling melengkapi. Teori fungsional menitik beratkan arti penting”titik kritis”, dimana fikiran dan tindakan sehari hari ditransendensikan dalam pengalaman manusia.[6]
3. Studi Islam Pendekatan Sejarah
a) Pengertian pendekatan sejarah
Dalam bahasa Arab, kata sejarah disebut tarikh yang secara harfiah berarti ketentuan waktu, dan secara istilah berarti keterangan yang telah terjadi pada masa lampau atau masa yang masih ada. Dalam bahasa Inggris, kata sejarah merupakan terjemahan dari kata history yang secara harfiah diartikan the past experience of mankind, yakni pengalaman umat manusia di masa lampau.
Jadi sejarah adalah ilmu yang membahas berbagai masalah yang terjadi di masa lampau, baik yang berkaitan dengan masalah sosial, politik ekonomi, budaya, ilmu pengetahuan, kebudayaan, agama dan sebagainya.
Melalui pendekatan sejarah ini, ilmu pendidikan Islam akan memiliki landasan sejarah yang kuat sehingga terjadi hubungan dan mata rantai yang jelas antara pendidikan yang dilaksanakan sekarang dengan pendidikan yang pernah ada di masa lalu. Bangunan ilmu pendidikan Islam yang didasarkan pada pendekatan sejarah akan memiliki landasan yang lebih realistis dan empiris, karena bertolak dari praktik pendidikan yang benar-benar telah terjadi. Ilmu pendidikan Islam dengan pendekatan sejarah merupakan sebuah bentuk apresiasi atas berbagai peristiwa masa lalu untuk digunakan sebagai bahan renungan dan pelajaran bagi pengembangan ilmu pendidikan Islam di masa lalu. Yang dimaksud dengan pendekatan historis adalah meninjau suatu permasalahan dari sudut tinjauan sejarah, dan menjawab permasalahan serta menganalisisnya dengan menggunakan metode analisis sejarah. Sejarah atau histori adalah studi yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa atau kejadian masa lalu yang menyangkut kejadian atau keadaan yang sebenarnya. Sejarah memang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa masa lalu, namun peristiwa masa lalu tersebut hanya berarti dapat dipahami dari sudut tinjau masa kini dan ahli sejarah dapat benar-benar memahami peristiwa atau kejadian masa kini hanya dengan petunjuk-petunjuk dari peristiwa kejadian masa lalu tersebut. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dengan mempelajari masa lalu orang dapat mempelajari masa kininya dan dengan memahami serta menyadari keadaan masa kini maka orang dapat menggambarkan masa depannya. Itulah yang dimaksud dengan perspektif sejarah. Di dalam studi Islam, permasalahan atau seluk beluk dari ajaran agama Islam pelaksanaan serta perkembangannya dapat ditinjau dan dianalisis dalam kerangka perspektif kesejarahan.
Melalui pendekatan sejarah ditemukan informasi sebagai berikut:
1. Sejak kedatangan Islam, umat Islam tergerak hati, pikiran dan perasaannya untuk memberikan perhatiannya yang besar terhadap penyelenggaraan pendidikan.
2. Model lembaga pendidikan Islam yang diadakan oleh umat Islam adalah model lembaga pendidikan informal, non formal dan formal.
3. Lembaga pendidikan yang dibangun umat Islam bersifat dinamis, kreatif, inovatif, fleksibel dan terbuka untuk dilakukan perubahan dari waktu ke waktu.
4. Melalui pendekatan sejarah, diketahui bahwa di kalangan umat Islam telah terdapat sejumlah ulama yang memiliki perhatian untuk berkiprah dalam bidang pendidikan
5. Melalui pendekatan sejarah, dapat diketahui tentang kehidupan para guru dan pelajar.
6. Melalui pendekatan sejarah, dapat diketahui tentang adanya sistem pengaturan atau manajemen pendidikan, pendanaan atau pembiayaan pendidikan, mulai dari yang sederhana sampai dengan yang canggih.
7. Melalui pendekatan sejarah, dapat diketahui tentang adanya kurikulum yang diterapkan di berbagai lembaga pendidikan yang disesuaikan dengan visi, misi, tujuan dan ideologi keagamaan yang dimiliki oleh tokoh pendiri atau masyarakat yang menyelenggarakan kegiatan pendidikan tersebut.
Pendekatan sejarah dalam mempelajari Islam merupakan profil campuran, yakni sebagian dari praktik tersebut ada yang dipengaruhi oleh sejarah dan ada pula yang dipengaruhi oleh adat istiadat dan kebudayaan setempat. Praktik pendidikan dalam sejarah tidak selamanya mencerminkan apa yang dikehendaki ajaran Al-Qur'an dan al-sunnah. Informasi yang terdapat dalam sejarah bukanlah dogma atau ajaran yang harus diikuti, melainkan sebuah informasi yang harus dijadikan bahan kajian dan renungan,dan memilih bagian yang sesuai dan relevan untuk digunakan.
Contoh penerapan  pendekatan sejarah:
1.                  Respon umat islam terhadap imperalisme dan kolonialisme
Menurut esposito, ada empat macam reaksi umat islam menghadapi imperalisme dan kolonialisme berwajah ganda terhadap umat islam, yaitu menolak, menarik diri, sekularisme dan westernisasi. Reaksi pertama dan kedua alternatifnya menolak berhubungan dengan orang-orang kolonial itu dan lembaga mereka. bagi pendukung sekularisme dan westernisasi, barat menjadi contoh program sosial plitik bagi mereka. satu hal yang perlu diingat bahwa sekarang barat telah meninggalkan dan melepaskan semua koloninya, namun saat ini hadir negara adidaya yang menjadi imperalisme baru dalam wajah penjajahan budaya dan media.
2.               Sejarah ilmu pengetahuan agama.(mengkaji epistemologi ibnu taimiyah)
Dalam hal ini ibnu taimiyah mengkritisi pendapat arsitoteles yang mengenai epistemologi yang bercorak rasionalisme yang dicarikan pembenaran dalam alquran. Mereka mengandalkan indikator kebenaran pengetahuan manusia pada kebenaran-kebenaran aksiomatis, yaitu premis yang dijadikan sebagai prinsip dasar yang diperoleh tanpa melalui pengalaman, melainkan melalui sesuatu yang dianggap inheren dalam kemampuan intelektual manusia. Ibnu taimiyah membagi obyek pengetahuan ke dalam dua bagian : pertama, pengetahuan tentang segala yang ada, kedua pengetahuan tentang agama. Ilmu tentang agama dibagi menjadi dua yaitu ilmu kalam atau ilmu tauhid, yang kedua ushul fiqh. Untuk mengetahui segala sesuatu yang ada beliau menggunakan metode tajribah (empiri), kemudian untuk memperoleh dan membuktikan ilmu pengetahuan agama beliau menggunakan metode istishab (masalaih, mursalah) kedua mtode ini digunakan untuk menguatkan landasan tauhid dua kalimah syahadat, serta rukun iman lainya. Argumen epistemologi semacam ini yang digunakan untuk membangun prinsip-prinsip ilmu agama. Karena kebenaran merupakan sesustu yang tetap dan tidak berubah-ubah terutama kebenaran tentang Allah dan Rasul Nya. Pendapat ini sekaligus mengkritik pendapat aristotelian yang meyakini wahyu yang kita jadikan sumber kebenaran sebagai sesuatu yang tidak dapat diakui kebenaranya karena tertolak dengan silogisme aristoteles. Ibnu taimiyah mengemukaan bahwa pengetahuan tidak dibatasi pada penalaran silogistis saja melainkan harus empiris dan faktual.[7]





BAB III
PENUTUP
A.        Kesimpulan
Pendekatan adalah cara pandang atau paradigm yang terdapat dalam suatu bidang ilmu yang terdapat dalam suatu bidang ilmu yang selanjutnya digunakan dalam memahami Agama. Dalam hal ini adalah agama Islam.
Pendekatan Interdisipliner yang dimaksud adalah kajian yang menggunakan sejumlah pendekatan atau sudut pandang (persepektif).


DAFTAR PUSTAKA
Ishanan.blogspot.com/2014/02/pendekatan dalam studi Islam/12:30pm
Msitadriskimia.blogspot.com > Home > materi/26/02/2012/11:30am
Musyahadah85.blogspot.com/2014/02/studi Islam/13:45pm
Prof. Dr. H. Abuddin Nata, M.A.,Metodologi Studi Islam, (Jakarta: Rajawali Pers,2011)
Stitattaqwa.blogspot.com/2014/02/pendekatan studi Islam/11:45am
Wismanarendra.blogspot.com/2014/02/studi Islam Interdisipliner/12:50pm


[1] Msitadriskimia.blogspot.com > Home > Materi/26/02/2014/11:30 am
[2] Prof. Dr. H. Abuddin Nata, M.A.,Metodologi Studi Islam,(Jakarta: Rajawali Pers,2011),hlm.254.
[3] Stitattaqwa.blogspot.com/2014/02/pendekatan studi Islam/11.45am

[4] Wismanarendra.blogspot.com/2014/02/studi Islam Interdisipliner/12:50pm
[5] Ibid, hlm.38
[6] Ishanan.blogspot.com/2014/02/pendekatan dalam studi Islam/12:30pm
[7] Musyahadah85.blogspot.com/2014/02/studi Islam/13:45pm

{ 1 komentar... read them below or add one }

Welcome to My Blog

Total Tayangan Halaman

Popular Post

- Copyright © Dunia Makalah -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -