Posted by : Bank Makalah
Kamis, 08 Mei 2014
PENGERTIAN DAN
RUANG LINGKUP METODOLOGI STUDI ISLAM
A. Pengertian
Metodologi Studi Islam
Menurut bahasa (etimologi), metode berasal dari bahasa
Yunani, yaitu meta (sepanjang), hodos (jalan). Jadi, metode adalah suatu
ilmu tentang cara atau langkah-langkah yang di tempuh dalam suatu disiplin
tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Metode berarti ilmu cara menyampaikan
sesuatu kepada orang lain. Metode juga disebut pengajaran atau penelitian.
Menurut istilah “metodologi”
berasal dari bahasa yunani yakni metodhos
dan logos, methodos berarti cara, kiat dan seluk beluk yang berkaitan dengan
upaya menyelesaikan sesuatu, sementara logos berarti ilmu pengetahuan, cakrawala dan wawasan. Dengan
demikian metodologi adalah metode atau cara-cara yang berlaku dalam kajian atau
penelitian. Metodologi
adalah masalah yang sangat penting dalam sejarah pertumbuhan ilmu, metode
kognitif yang betul untuk mencari kebenaran adalah lebih penting dari filsafat,
sains, atau hanya mempunyai bakat.
Metodologi adalah bidang
penelitian ilmiah yang membenarkan, mendiskripsikan dan menjelaskan
aturan-aturan dan prosedur-prosedur sebagai metode ilmiah.
Metodologi adalah pengetahuan
tentang metode-metode.
Studi berasal dari bahasa Inggris, study artinya mempelajari atau mengkaji,
yang berarti pengkajian terhadap Islam secara ilmiah, baik Islam sebagai sumber
ajaran, pemahaman maupun pengalaman.
Dari segi kebahasaan Islam berasal
dari bahasa Arab yaitu dari kata salima
yang mengandung arti selamat, sentosa dan damai. Dari kata salima diubah menjadi bentuk aslama
yang berarti berserah diri masuk dalam kedamaian. Senada dengan pendapat
diatas, sumber lain mengatakan bahwa Islam berasal dari bahasa Arab, terambil
dari kata salima yang berarti selamat
sentosa. Dari asal kata itu dibentuk kata aslama
yang artinya memelihara dalam keadaan selamat sentosa, dan berarti pula
menyerahkan diri, tunduk, patuh dan taat. Kata aslama itulah yang menjadi kata Islam yang mengandung arti segala
arti yang terkandung dalam arti pokoknya. Oleh sebab itu orang yang berserah
diri, patuh dan taat disebut sebagai orang muslim. Orang yang demikian berarti
telah menyatakan dirinya taat, menyerahkan diri dan patuh kepada Allah SWT.
Orang tersebut selanjutnya akan dijamin keselamatannya didunia dan akhirat.
Istilah metodologi studi Islam digunakan ketika seorang ingin membahas kajian-
kajian seputar ragam metode yang biasa digunakan dalam studi Islam.
Metodologi
studi Islam adalah : pengetahuan tentang metode-metode atau kajian- kajian seputar ragam metode yang biasa
digunakan dalam mengetahui dan memahami serta membahas secara mendalam tentang
seluk-beluk atau hal-hal yang berhubungan dengan agama Islam, baik berhubungan
dengan ajaran, sejarah maupun praktik-praktik pelaksanaannya secara nyata.
B. Ruang
Lingkup Metodologi
Studi Islam
Ruang lingkup secara etimologi berasal dari
bahasa inggris yaitu scope yang
artinya bidang, jangkauan, kesempatan, keluasan. Studi secara etimologi berasal
dari bahasa inggris yaitu study, yang mana dalam mengambil kata serapannya ke dalam
Indonesia melalui proses adopsi (menyesuaikan ejaan unsur bahasa) yaitu study
menjadi studi dan mengandung arti mempelajari atau mengkaji. Islam secara
termonologi adalah mengandung tiga dimensi dasar yang saling berkaitan yaitu
iman, Islam, dan ikhsan, dengan pengertian bahwa seorang menyerahkan diri
sebagai seorang hamba dan dia harus mematuhi trilogy tersebut.
Menurut
para ahli Islam memiliki beberapa pengertian yaitu:
Umar
bin Khatab mengatakan Islam adalah agama yang diturunkan kepada Muhammad SAW;
agama ini meliputi : aqidah, syariah, dan akhlak.
Beberapa ruang lingkup metodologi studi Islam :
1. segi materi didikannya: meliputi
pendidikan fisik, akal, agama, ( akidah
dan syariah), akhlak dan sosial yang digambarkan oleh Allah dalam Al-qur’an dan
hadits.
2.
Segi sejarah atau periodenya: periode pembinaan nabi
muhammad saw, periode wafatnya nabi Muhammad hingga perkembangan ilmu-ilmu
naqliyah pada masa bani umayah,
periode kejayaan, kemunduran, dan pembaharuan pendidikan Islam.
3.
Segi kelambagaannya, meliputi: model-model pendidikan seperti kutab masjid dan madrasah.
4. Segi sistem dan kedudukannya, sebagai suatu ilmu, mengandung aspek tujuan,
kurikulum, guru,proses pembelajaran, metode pendekatan dan lain lain.
a.
Sebagai
doktrin dari tuhan yang sebenarnya bagi para pemeluknya sudah final dalam arti
absolute, dan diterima apa adanya.
b.
Sebagai
gejala budaya, yang berarti seluruh yang menjadi kreasi manusia dalam kaitannya
dengan agama, termasuk pemahaman orang terhadap doktrin agamanya.
Islam membagi budaya menjadi 3 :
1)
Kebudayaan yang tidak bertentangan dengan Islam : Menentukan bentuk
bangunan masjid bentuk Persia maupun Jawa yang berbentuk joglo.
2)
Kebudayaan yang sebagian unsurnya bertentangan dengan Islam kemudian
direkonstruksi sehingga menjadi Islami : Syair-syair jahiliyah, lafadz talbiyah
yang sarat dengan kesyirikan, thawaf di Ka’bah dengan telanjang.
3)
Kebudayaan yang bertentangan dengan Islam : Budaya ngaben yang dilakukan
masyarakat Bali, budaya tiwah.
c.
Sebagai
interaksi sosial, yaitu realitas umat Islam.
Bentuk-bentuk interaksi sosial :
1)
Menurut jumlah pelakunya
a)
Interaksi antara individu dan individu : berjabat tangan, saling menegur,
bercakap-cakap
b)
Interaksi antara individu dengan kelompok : Ustadz ceramah
c)
Interaksi antara kelompok dengan kelompok
2)
Bentuk interaksi sosial menurut proses terjadinya
a)
Imitasi : Pembentukan nilai melalui dengan meniru : anak meniru ibunya
memakai jilbab.
b)
Identifikasi adalah menirukan dirinya menjadi sama dengan orang yang
ditirunya
c)
Sugesti : proses psikologis dimana seseorang membimbing pikiran, perasaan,
atau perilaku orang lain.
d)
Simpati : kagum
e)
Empati : Perasaan organisme tubuh yang sangat dalam.
Ruang lingkup kajian keislaman
dalam tradisi sarjana barat meliputi :
1. Ajaran : Mengesakan Tuhan dan dilarang berbuat
syirik
2. Doktrin : Ajaran (tentang keagamaan)
3. Pemikiran : Pemikiran hukum 4 mazhab Hanafi,
Hambali, Syafii, Maliki
4. Teks : Al-Quran, Hadits, manuskrip Arab
5. Sejarah : periode
pembinaan nabi muhammad saw, periode
wafatnya nabi Muhammad hingga
perkembangan ilmu-ilmu naqliyah pada masa bani umayah, periode kejayaan,
kemunduran, dan pembaharuan pendidikan Islam.
6. Institusi-Institusi Keislaman
:
a. Zaman Rasulullah :
1) Dar al-Arqam (rumah Arqam)
2) Masjid : Tempat ibadah, tempat
penyebaran dakwah dan ilmu Islam
3) Suffah : Al Suffah merupakan
ruang atau bangunan surau yang bersambung dengan masjid.
4) Kuttab : ada sebelum
kedatangan orang Islam dan bertujuan pendidikan kepada kanak-kanak diperingkat
rendah
b. Khulafah Al-Rasyidin
1) Perpustakaan
a) Perpustakaan umum : Yang
didirikan untuk kegunaan orang ramai (didirikan oleh khalifah Harun al-Rasyidin
dikota Baghdad dikenal dengan Baitul Hikmah)
b) Perpustakaan semi umum
:Kepunyaan Khalifah atau raja-raja yang didirikan dalam istana. Hanya untuk
yang berkedudukan tinggi dalam masyarakat.
c) Perpustakaan Khusus :
Merupakan perpustakaan persendirian yang tidak membenarkan siapapun menggunakan
perpustakaan ini melainkan yang punya
perpustakaan
2) Madrasah : Sekolah-sekolah
Related Posts :
- Back to Home »
- makalah »
- pengertian dan ruang lingkup metodoligi studi islam