Posted by : Bank Makalah
Senin, 27 April 2015
Tugas
Kelompok 1
Ruang Lingkup Psikologi dan
Permasalahanya
(Untuk
Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Pendidikan)
Disusun oleh:
Muhammad Yassin : 1311050218
Kelas/Semester : E/3
(Tiga)
Dosen
Pembimbing : Khoironi, Spd.I,
Mpd.I
FAKULTAS TARBIYAH
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
IAIN RADEN INTAN LAMPUNG
2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji dan
syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat dan rahmat serta
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah Psikologi Pendidikan bertujuan
sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan nilai mata kuliah Psikologi
Pendidikan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Khironi Spd.I,Mpd.I selaku
dosen pembimbing mata kuliah ini yang telah membimbing penulis menyelesaikan
tugas makalah ini. Penulis sangat menyadari
bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan dan kesalahan-kesalahan,maka
untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun
sebagai penyempurnaan makalah ini dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.
Bandar Lampung, 27 September 2014
Muhammad
Yassin
ii
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iii
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang............................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah........................................................................... 1
BAB
II PEMBAHASAN
A. Pengertian
Psikologi dan Psikologi Pendidikan .................................5
B. Ruang
Lingkup Psikologi dan Psikologi Pendidikan .........................8
C. Objek
Kajian Psikologi dan Psikologi Pendidikan ............................10
BAB
III PENUTUP
Kesimpulan
....................................................................................................14
DAFTAR
ISI
iii
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Psikologi pendidikan adalah studi yang sistematis terhadap
proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan. Sedangkan pendidikan
adalah proses pertumbuhan yang berlangsung melalui tindakan-tindakan belajar.
Dari batasan di atas terlihat adanya kaitan yang sangat kuat antara psikologi
pendidikan dengan tindakan belajar. Karena itu, tidak mengherankan apabila
beberapa ahli psikologi pendidikan menyebutkan bahwa lapangan utama studi
psikologi pendidikan adalah soal belajar. Dengan kata lain, psikologi
pendidikan memusatkan perhatian pada persoalan-persoalan yang berkenaan dengan
proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan tindakan belajar.
Karena konsentrasinya pada persoalan belajar, yakni
persoalan-persoalan yang senantiasa melekat pada subjek didik, maka konsumen
utama psikologi pendidikan ini pada umumnya adalah pada pendidik. Mereka memang
dituntut untuk menguasai bidang ilmu ini agar mereka, dalam menjalankan
fungsinya, dapat menciptakan kondisi-kondisi yang memiliki daya dorong yang
besar terhadap berlangsungnya tindakan-tindakan belajar secara efektif.
B.
Ruang Lingkup Pembahasan
1. Pengertian
Psikologi dan Pendidikan
2. Ruang
Lingkup Psikologi Dan Psikologi Pendidikan
3.
Objek Kajian Psikologi Dan Psikologi
Pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Psikologi dan Psikologi
Pendidikan
Psikologi yang dalam istilah lama
disebut ilmu jiwa itu berasal dari kata bahasa inggris psycology. kata
psycology merupakan dua akar kata yang bersumber dari kata greek (yunani),
yaitu psyche yang berarti jiwa; logos yang berarti ilmu. jadi, secara harfiah
psikologi memang berarti ilmu jiwa.
Psikologi lebih banyak dikaitkan dengan kehidupan organisme manusia. alam hubungan ini, psikologi didefenisikan sebagai ilmu pengetahuan yang berusaha memahami perilaku manusia, alasan dan cara mereka melakukan sesuatu, dan juga memahami bagaimana makhluk tersebut berfikir dan berperasaan.
Bruno (1987) membagi pengertian psikologi dalam tiga bagian yang pada prinsipnya saling berhubungan. Pertama, psikologi adalah studi (pendidikan) mengenai “ruh”. Kedua, psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai “kehidupan mental”. ketiga, psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai “tingkah laku” organisme. Chaplin (1972) dalam dictionary of Psychology mendefinisikan psikologi sebagai ilmu pengetahuan mengenai perilaku manusia dan hewan, juga penyelidikan terhadap organisme dalam segala ragam dan kerumitannya ketika mereaksi arus dan perubahan dalam sekitar dan peristiwa-peristiwa kemasyarakatan yang mengubah lingkungan.[1]
Psikologi lebih banyak dikaitkan dengan kehidupan organisme manusia. alam hubungan ini, psikologi didefenisikan sebagai ilmu pengetahuan yang berusaha memahami perilaku manusia, alasan dan cara mereka melakukan sesuatu, dan juga memahami bagaimana makhluk tersebut berfikir dan berperasaan.
Bruno (1987) membagi pengertian psikologi dalam tiga bagian yang pada prinsipnya saling berhubungan. Pertama, psikologi adalah studi (pendidikan) mengenai “ruh”. Kedua, psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai “kehidupan mental”. ketiga, psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai “tingkah laku” organisme. Chaplin (1972) dalam dictionary of Psychology mendefinisikan psikologi sebagai ilmu pengetahuan mengenai perilaku manusia dan hewan, juga penyelidikan terhadap organisme dalam segala ragam dan kerumitannya ketika mereaksi arus dan perubahan dalam sekitar dan peristiwa-peristiwa kemasyarakatan yang mengubah lingkungan.[1]
“Psikologi” berasal dari perkataan
Yunani “psyche” yang artinya jiwa, dan “logos” yang artinya ilmu pengetahuan.
Jadi secara etimologi (menurut arti kata) psikologi artinya ilmu yang
mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya maupun
latar belakangnya, atau disebut dengan ilmu jiwa. Berbicara tentang jiwa,
terlebih dahulu kita harus dapat membedakan antara nyawa dengan jiwa. Nyawa
adalah daya jasmaniah yang adanya tergantung pada hidup jasmani dan menimbulkan
perbuatan badaniah, yaitu perbuatan yang di timbulkan oleh proses belajar.
Misalnya : insting, refleks, nafsu dan sebagainya. Jika jasmani mati, maka mati
pulalah nyawanya.
Sedang jiwa adalah daya hidup rohaniah yang bersifat abstrak, yang menjadi penggerak dan pengatur bagi sekalian perbuatan-perbuatan pribadi (personal behavior) dari hewan tingkat tinggi dan manusia. Perbutan pribadi ialah perbuatan sebagai hasil proses belajar yang di mungkinkan oleh keadaan jasmani, rohaniah, sosial dan lingkungan. Proses belajar ialah proses untuk meningkatkan kepribadian (personality ) dengan jalan berusaha mendapatkan pengertian baru, nilai-nilai baru, dan kecakapan baru, sehingga ia dapat berbuat yang lebih sukses, dalam menghadapi kontradiksi-kontradiksi dalam hidup. Jadi jiwa mengandung pengertian-pengertian, nilai-nilai kebudayaan dan kecakapan-kecakapan.[2]
Pengertian psikologi diatas menunjukkan beragamnya pendapat para ahli psikologi. Perbedaan tersebut bermuasal pada adanya perbedaan titik berangkat para ahli dalam mempelajari dan membahas kehidupan jiwa yang kompleks ini. Dan dari pengertian tersebut paling tidak dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari semua tingkah laku dan perbuatan individu, dimana individu tersebut tidak dapat dilepaskan dari lingkungannya.[3]
Pendidikan dari kata “didik”, lalu kata ini mendapat awalan me sehingga menjadi “mendidik”, artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi akhlak dan kecerdasan pikiran. Selanjutnya, “pendidikan” menurut KBBI adalah peroses pengubahan sikap dan tata laku sesorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.[4]
Psikologi Pendidikan adalah sebuah disiplin psikologi yang menyelidiki masalah psikologis yang terjadi dalam dunia pendidikan. Sedangkan menurut ensiklopedia amerika, Pengertian psikologi pendidikan adalah ilmu yang lebih berprinsip dalam proses pengajaran yang terlibat dengan penemuan – penemuan dan menerapkan prinsip – prinsip dan cara untuk meningkatkan keefisien di dalam pendidikan.
Dari uarian di atas, kita dapat mengetahu pengertian dari psikologi dan pengertian pendidikan itu sendiri.Sepanjang atau selagi kita masih berpendapat bahwa psikologi adalah suatu ilmu yang berusaha menyelidiki semua aspek keperibadian dasar tingkah laku manusia, baik yang bersifat jasmaniah maupun rohaniah, baik secara teoritis maupun dengan melihat kegunaannya di dalam praktek, baik secara individual maupun dalam hubungannya dengan manusia lain atau lingkungannya, mungkin kita akan mengatakan bahwa ‘psikologi pendidikan’ itu sebenarnya sudah termasuk di dalam psikologi, dan tidak perlu dipersoalkan atau dipisahkan menjadi sesuatu disiplin ilmu tersendiri.[5] Psikologi pendidikan dapat disimpulkan bahwa psikologi pendidikan adalah cabang dari psikologi yang dalam penguraian dan penelitiannya lebih menekankan pada maslah pertumbuhan dan perkembangan anak, baik fisik maupun mental, yang sangat erat hubungannya dalam masalah pendidikan terutama yang mempengaruhi proses dan keberhasilan belajar.[6] Psikologi Pendidikan mempelajari, meneliti, dan membahas seluruh tingkah laku manusia yang terlibat dalam proses pendidikan. Tujuannya adalah untuk menemukan berbagai fakta, generalisasi, dan teori-teori psikologi yang berkaitan dengan dunia pendidikan melalui metode ilmiah tertentu dalam rangka pencapaian efektifitas prosesnya.
Sedang jiwa adalah daya hidup rohaniah yang bersifat abstrak, yang menjadi penggerak dan pengatur bagi sekalian perbuatan-perbuatan pribadi (personal behavior) dari hewan tingkat tinggi dan manusia. Perbutan pribadi ialah perbuatan sebagai hasil proses belajar yang di mungkinkan oleh keadaan jasmani, rohaniah, sosial dan lingkungan. Proses belajar ialah proses untuk meningkatkan kepribadian (personality ) dengan jalan berusaha mendapatkan pengertian baru, nilai-nilai baru, dan kecakapan baru, sehingga ia dapat berbuat yang lebih sukses, dalam menghadapi kontradiksi-kontradiksi dalam hidup. Jadi jiwa mengandung pengertian-pengertian, nilai-nilai kebudayaan dan kecakapan-kecakapan.[2]
Pengertian psikologi diatas menunjukkan beragamnya pendapat para ahli psikologi. Perbedaan tersebut bermuasal pada adanya perbedaan titik berangkat para ahli dalam mempelajari dan membahas kehidupan jiwa yang kompleks ini. Dan dari pengertian tersebut paling tidak dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari semua tingkah laku dan perbuatan individu, dimana individu tersebut tidak dapat dilepaskan dari lingkungannya.[3]
Pendidikan dari kata “didik”, lalu kata ini mendapat awalan me sehingga menjadi “mendidik”, artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi akhlak dan kecerdasan pikiran. Selanjutnya, “pendidikan” menurut KBBI adalah peroses pengubahan sikap dan tata laku sesorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.[4]
Psikologi Pendidikan adalah sebuah disiplin psikologi yang menyelidiki masalah psikologis yang terjadi dalam dunia pendidikan. Sedangkan menurut ensiklopedia amerika, Pengertian psikologi pendidikan adalah ilmu yang lebih berprinsip dalam proses pengajaran yang terlibat dengan penemuan – penemuan dan menerapkan prinsip – prinsip dan cara untuk meningkatkan keefisien di dalam pendidikan.
Dari uarian di atas, kita dapat mengetahu pengertian dari psikologi dan pengertian pendidikan itu sendiri.Sepanjang atau selagi kita masih berpendapat bahwa psikologi adalah suatu ilmu yang berusaha menyelidiki semua aspek keperibadian dasar tingkah laku manusia, baik yang bersifat jasmaniah maupun rohaniah, baik secara teoritis maupun dengan melihat kegunaannya di dalam praktek, baik secara individual maupun dalam hubungannya dengan manusia lain atau lingkungannya, mungkin kita akan mengatakan bahwa ‘psikologi pendidikan’ itu sebenarnya sudah termasuk di dalam psikologi, dan tidak perlu dipersoalkan atau dipisahkan menjadi sesuatu disiplin ilmu tersendiri.[5] Psikologi pendidikan dapat disimpulkan bahwa psikologi pendidikan adalah cabang dari psikologi yang dalam penguraian dan penelitiannya lebih menekankan pada maslah pertumbuhan dan perkembangan anak, baik fisik maupun mental, yang sangat erat hubungannya dalam masalah pendidikan terutama yang mempengaruhi proses dan keberhasilan belajar.[6] Psikologi Pendidikan mempelajari, meneliti, dan membahas seluruh tingkah laku manusia yang terlibat dalam proses pendidikan. Tujuannya adalah untuk menemukan berbagai fakta, generalisasi, dan teori-teori psikologi yang berkaitan dengan dunia pendidikan melalui metode ilmiah tertentu dalam rangka pencapaian efektifitas prosesnya.
Pendidikan
merupakan kegiatan yang di dalamnya melibatkan banyak orang, yaitu siswa, guru,
masyarakat, dan juga orang tua. Namun dalam konteks psikologi pendidikan,
persoalannya lebih terfokus pada siswa. Karena pada hakikatnya pendidikan
adalah sebuah pelayanan untuk siswa.
B.
Ruang
Lingkup Psikologi dan Psikologi Pendidikan
Cakupan ruang lingkup psikologi itu sangat luas, sebab individu manusia
berada dalam berbagai posisi, kondisi dan tahap perkembangan yang setiap
posisi.
Kondisi dan tahap perkembangan itu dapat memperlihatkan karakteristik
kegiatan atau prilaku tertentu yang berbeda.
Beberapa
kategori bidang psikologi yaitu :
-
Psikologi umum
Yang biasa
disebut pengantar psikologi tentang prilaku individu yang lebih lanjut, lebih khusus
dan lebih mendalam.
Dalam
psikologi umum akan dipelajari konsep umum kegiatan atau prilaku individu apa,
mengapa dan bagaimana individu melakukan kegiatan
-
Psikologi sosial
Suatu studi
tentang hubungan antara manusia dan kelompok. Dalam psikologi modern psikologi
sosial mendapat posisi yang penting karena psikologi sosial ini telah banyak
memberikan pencerahan bagaimana fikiran manusia berfungsi dan berkaya jiwa dari
masyarakat kita. Menurut psikologi sosial ini untuk dapat memahami prilaku
manusia, kita harus mengenali bagaimana peranah situasi, permasalahan dan
budaya pada manusia itu sendiri.
-
Psikologi pendidikan
Psikologi
pendidikan dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari prilaku individu dalam
berinteraksi dengan lingkungan pendidikan atau boleh dikatakan sebagai proses
interaksi antara pendidik dan peserta didik dalam suatu situasi pendidikan.[7]
Pendidikan itu sebagai salah satu
proses perubahan tingkah laku yang tidak bisa dilepaskana dari psikologikarena
pendidikan itu sangat berhubungan dengan manusia sebagai contoh kita ambil dari
urutan dalam satuan keluarga, unit pekerjaan, organisasi, kelompok profesi,
kelompok-kelompok kemasyarakatan dan lain-lain. Diantara
kategori-kategori tersebut di atas yang lebih dominan dan yang paling penting
atau psikologi pendidikan karena setiap manusia itu perlu dididik agar bisa
mewujudkan manusia yang bertingkahlaku baik. Pendidikan merupakan salah satu
cabang ilmu pengetahuan yang lebih menekankan kepada mendidik dan mengarahkan manusia
menuju perubahan yang lebih baik secara jasmani, maupun rohani sehingga antara
psikologi dan pendidikan tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena
kedua-duanya saling mendukung dan saling melengkapi.
Untuk
mewujudkan manusia yang bertingkah laku baik manusia itu harus dididik dalam
suatu proses pendidikan dan pendidikan itu sendiri tidak akan berjalan secara
optimal, efktif dan efisien apabila mengesampingkan faktor psikologi manusia.
Apabila
ditinjau dari sudut pertumbuhan dan perkembangan jenis kelamin, manusia yang
menunjukan bahwa proses pendidikan yang dilakukan tidak akan sama. Oleh karena
itu penting bagi pendidik maupun calon pendidik untuk mengetahui ilmu
pengetahuan psikologi agar dalam proses pendidikannya mampu mengatasi
permasalahan-permasalahan yang terjadi pada peserta dididiknya.[8]
C.
Objek Kajian Psikologi dan Psikologi Pendidikan
1. Objek
Kajian Psikologi
Objek
Psikologi dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Objek Material adalah sesuatu yang
dibahas, dipelajari atau diselidiki, atau suatu unsure yang ditentukan atau
sesuatu yang dijadikan sasaran pemikiran, objek material mencakup apa saja,
baik hal-hal konkret (kerohanian, nilai-nilai, ide-ide). Objeknya yaitu
manusia.
2. Objek formal adalah cara memandang,
cara meninjau yang dilakukan oleh seorang peneliti terhadap objek materialnya
serta prinsip-prinsip yang digunakannya. Objek formal juga digunakan sebagai
pembeda ilmu yang satu dengan ilmu yang lain ( psikologi, antropologi,
sosiologi, dan lain-lain). Objeknya yaitu dari segi tingkah laku manusia, objek
tersebut bersifat empiris atau nyata, yang dapat diobservasi untuk memorediksi,
menggambarkan sesuatu yang dilihat. Caranya melihat gerak gerik seseorang
bagaimana ia melakukan sesuatu dan melihat dari matanya.[9]
Dalam makalah ini tidak akan dibicarakan
psikologi yang membicarakan hewan atau psikologi hewan, melainkan membicarakan
tentang psikologi yang berobyekkan manusia. Yang sampai saat ini dibedakan
menjadi dua, yaitu :
1.
Psikologi
Umum
Psikologi
umum adalah psikologi yang menyelidiki dan mempelajari kegiatan-kegiatan atau
aktifitas-aktifitas psikis manusia pada umumnya yang dewasa, yang normal, dan
yang beradab (berkultur).
Macam-macam psikologi umum :
a.
Psikologi
perkembangan
Psikolgi
yang membicarakan perkembangan psikis manusia dari masa bayi sampai tua yang
mencakuo psikologi anak, psikologi puber atau adolesensi ( psikologi pemuda ),
psikologi orang dewasa, psikologi orang tua.
b. Psikologi sosial
b. Psikologi sosial
Psikologi
yang khusus membicarakan tentang tingkah laku atau aktivitas-aktivitas manusia
dalam hubungannya dengan situasi sosial.
c. Psikologi pendidikan
c. Psikologi pendidikan
Psikologi
yang khusus menguraikan kegiatan-kegiatan atau aktivitas-aktivitas manusia
dalam hubungannya dengan situasi pendidikan, misalnya bagaimana cara menarik
perhatian agar pelajaran dapat dengan mudah diterima, bagaimana cara belajar
dan sebagainya.
d.
Psikologi kepribadian dan tipologi
Psikologi
yang khusus menguraikan tentang struktur pribadi manusia, mengenai tipe-tipe
kepribadian manusia.
e.
Psikopatologi
Psikologi
yang khusus menguraikan mengenai keadaan psikis yang tidak norman atau abnormal
f.
Psikologi Kriminil
Psikologi
yang khusus berhubungan dengan soal-soal kejahatan atau kriminalitas.
2) Psikologi Khusus
2) Psikologi Khusus
Psikologi
yang menyelidiki dan mempelajari segi-segi kekhususan dari aktivitas-aktivitas
psikis manusia. Hal-hal yang khusus yang menyimpang dari hal-hal yang umum
dibicarakan dalam psikologi khusus.[10]
2. Objek Kajian Psikologi Pendidikan
2. Objek Kajian Psikologi Pendidikan
Objek
kajian psikologi pendidikan tanpa mengabaikan persoalan psikologi guru terletak
pada peserta didik. Karena hakikat pendidikan adalah pelayanan khusus
diperuntukkan bagi peserta didik. Oleh karena itu objek kajian psikologi
pendidikan, selain teori-teori psikologi pendidikan sebagai ilmu, tetapi lebih
condong pada aspek psikologis peserta didik, khususnya ketika mereka terlibat
dalam proses pembelajaran. Menurut Glover dan Ronning bahwa objek kajian
psikologi pendidikan mencakup topik-topik tentang pertumbuhan dan perkembangan peserta
didik, hereditas dan lingkungan, perbedaan individual peserta didik, potensi
dan karakteristik tingkah laku peserta didik, pengukuran proses dan hasil
pendidikan dan pembelajaran, kesehatan mental, motivasi dan minat, serta
disiplin lain yang relean.[11]
Sedangkan menurut Syaodih Sukmadinata dalam Syaiful Sagala mengatakan bahwa objek kajian psikologi pendidikan adalah interaksi antara pendidik dengan peserta didik untuk meningkatkan kemampuan peserta didik, dengan dukungan sarana dan fasilitas tertentu yang berlangsung dalam lingkungan tertentu.[12]Psikologi pendidikan berusaha untuk mewujudkan tindakan psikologis yang tepat dalam interaksi antar setiap faktor pendidikan. Pengetahuan psikologis tentang peserta didik menjadi hal yang sangat penting dalam pendidikan. Karena itu, pengetahuan tentang psikologi pendidikan seharusnya menjadi kebutuhan bagi para guru, bahkan bagi tiap orang yang menyadari dirinya sebagai pendidik. Secara garis besar banyak ahli membatasi objek kajian psikologi pendidikan menjadi tiga macam:
Sedangkan menurut Syaodih Sukmadinata dalam Syaiful Sagala mengatakan bahwa objek kajian psikologi pendidikan adalah interaksi antara pendidik dengan peserta didik untuk meningkatkan kemampuan peserta didik, dengan dukungan sarana dan fasilitas tertentu yang berlangsung dalam lingkungan tertentu.[12]Psikologi pendidikan berusaha untuk mewujudkan tindakan psikologis yang tepat dalam interaksi antar setiap faktor pendidikan. Pengetahuan psikologis tentang peserta didik menjadi hal yang sangat penting dalam pendidikan. Karena itu, pengetahuan tentang psikologi pendidikan seharusnya menjadi kebutuhan bagi para guru, bahkan bagi tiap orang yang menyadari dirinya sebagai pendidik. Secara garis besar banyak ahli membatasi objek kajian psikologi pendidikan menjadi tiga macam:
- Mengenai “belajar”, yang meliputi teori-teori, prinsip-prinsip, dan ciri-ciri khas perilaku belajar peserta didik, dan sebagainya;
- Mengenai “proses belajar”, yakni tahapan perbuatan dan peristiwa yang terjadi dalam kegiatan belajar peserta didik;
- Mengenai “situasi belajar”, yakni suasana dan keadaan lingkungan, baik bersifat fisik maupun nonfisik yang berhubungan dengan kegiatan belajar peserta didik.[13]
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Psikologi
pendidikan adalah studi yang sistematis terhadap proses dan faktor-faktor yang
berhubungan dengan pendidikan. Sedangkan pendidikan adalah proses pertumbuhan
yang berlangsung melalui tindakan-tindakan belajar.
Psikologi
yang dalam istilah lama disebut ilmu jiwa itu berasal dari kata bahasa inggris
psycology. kata psycology merupakan dua akar kata yang bersumber dari kata
greek (yunani), yaitu psyche yang berarti jiwa; logos yang berarti ilmu. jadi,
secara harfiah psikologi memang berarti ilmu jiwa.
Cakupan ruang lingkup psikologi itu sangat luas, sebab
individu manusia berada dalam berbagai posisi, kondisi dan tahap perkembangan
yang setiap posisi.
Kondisi dan tahap perkembangan itu dapat memperlihatkan karakteristik
kegiatan atau prilaku tertentu yang berbeda.
Objek
Psikologi dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Objek material
2. Objek formal
Daftar
Isi
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru,
(Bandung: Remaja Rosdakarya. 2003),
Agus Sujanto, Psikologi Umum, ( Jakarta : Bumi
Aksara, 2001)
Abu Ahmadi, Psikologi Umum, ( Semarang : Rineka
Cipta, 2000)
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2007),
Mahmud. Psikologi Pendidikan.(Bandung: Pustaka Setia:2010).
Mudzakir, Ahmad. Psikologi Pendidikan.(Bandung: Pustaka
Setia,2003)
Alex Sobur, Psikologi Umum, ( Bandung : Pustaka
Setia, 2003)
Agus Sujanto, Psikologi Umum, ( Jakarta: Bumi Aksara,
2001)
Danim dan Khairil, Psikologi Pendidikan Dalam Perspektif
Baru (Bandung Alfabeta, 2010)
Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran (Bandung:
Alfabeta, 2010)
http://syahyarorangsukses.weebly.com/pengertian-dan-ruang-lingkup-psikologi-pendidikan.html
[1]
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan
Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosdakarya. 2003), hlm. 7
[2]
Agus Sujanto, Psikologi Umum, (
Jakarta : Bumi Aksara, 2001), hal.1
[3]
Abu Ahmadi, Psikologi Umum, (
Semarang : Rineka Cipta, 2000), hal.5
[4]
Muhibbin Syah, Op. Cit.
[5]
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan,
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007), hlm. 7
[6]
Ibid, hlm. 9
[7]
Mahmud. Psikologi Pendidikan.(Bandung:
Pustaka Setia:2010).halm.10
[8]
Mudzakir, Ahmad. Psikologi Pendidikan.(Bandung:
Pustaka Setia,2003),hal.25
[9]
Alex Sobur, Psikologi Umum, (
Bandung : Pustaka Setia, 2003), hal.41
[10]
Agus Sujanto, Psikologi Umum, (
Jakarta: Bumi Aksara, 2001), hal.41
[13]
http://syahyarorangsukses.weebly.com/pengertian-dan-ruang-lingkup-psikologi-pendidikan.html