Posted by : Bank Makalah
Jumat, 04 Juli 2014
PANDANGAN ALIRAN FILSAFAT ISLAM DAN
FILSAFAT PENDIDIKAN
Dosen
Pembimbing : Waluyo Erry Wahyudi,M.Pd.I
Disusun
oleh :
Muhammad Yasin (1311050218)
Imas Nuriah Ulfah (1311050202)
Kelas/Semester : E/1(Satu)
Mata
Kuliah : Filsafat Pendidikan
Islam
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI RADEN INTAN
LAMPUNG
2013
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah berkat ma’unah Allah
SWT, Makalah tentang “Pandangan Aliran Filsafat Islam dan Filsafat Pendidikan”
ini dapat hadir dihadapan para pembaca yang budiman. Secara khusus kami ucapkan
terimakasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Filsafat Pendidikan Islam yang
telah membimbing, memberi masukan-masukan yang sangatt berharga.
Terimakasih yang mendalam juga,
penulis ucapkan kepada rekan-rekan yang telah membantu kami dalam menyelesaikan
makalah ini. Akhir tegur sapa, kritik dan koreksi tetap kami harapkan dari
semua pihak, termasuk mahasiswa yang membaca makalah iini agar yang salah dapat
dibenarkan yang menyimpang dapat diluruskan, dan yang kurang bisa
disempurnakan.
“Semoga
makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua”
Bandar
Lampung, 22 Desember 2013
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL.......................................................................................... i
KATA PENGANTAR....................................................................................... ii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
A. Latar
Belakang Masalah............................................................................ 1
B. Rumusan
Masalah..................................................................................... 1
C. Tujuan........................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 2
A. Pengertian
Filsafat Pendidikan.................................................................
B. Sumber-Sumber
Filsafat Pendidikan.........................................................
C. Aliran-Aliran
dalam Filsafat Pendidikan..................................................
D. Aliran-Aliran
dalam Filsafat Islam............................................................
E. Aliran-Aliran
Filsafat Pendidikan Islam...................................................
BAB II KESIMPULAN.....................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Seperti yang
telah kita ketahui bersama fFilsafat Islam adalah pemikiran yang lahir dalam
dunia Islam untuk menjawab tantangan zaman yang meliputi segala sesuatu yang
ada di alam fana dan baka, yang berkaitan dengan fisika, matematika, dan metafisika
jembatannya. Al-Qur’anlah yang dijadikan landasan para filosuf Islam untuk
menjawabnya. Sehingga dengan adanya jawaban iini, manusia (terutama muslim)
akan memperoleh kebahagiaan yang sempurna baik kebahagiaan di dunia maupun
kebahagiaan di akhirat.
Dalam
pertumbuhannya, filsafat sebagai hasil penilaian para filosof, telah melahirkan
berbagai macam pandangan. Ada kalanya beberapa pandangan saling mendukung, dan
ada kalanya pula berbeda dan saling berlawanan. Perbedaan itu antara lain
disebabkan oleh pendekatan yang di pakai berbeda-beda, sehiingga menghasilkan
kesimpulan yang berbeda pula.
Pemetaan
demikian antara lain didasarkan pada konsep keilmuan yang melandasi aliran
pemikiran pendidikanIslam. Menariknya, konsep keilmuan ternyata memang diakuo
sebagai salah satu tema sentral dalam
spektrum tradisi intelektual Islam. Berdasarkan “peta” aliran itu, kita dapat
menyimpulkan bahwa khazanah pemikiiran pendididkan Islam tidaklah monolitik dan
uniform, melainkan variatif dan plural sebagaimana dalam tradisi pemikiran keIslaman
lainnya.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan Filsafat
Pendidikan dan Filsafat Islam?
2.
Apa saja aliran Filsafat Pendidikan dan
Filsafat Islam?
C. Tujuan
Dalam hal ini, tentu
kita punya tujuan mengenai penulisan ini, diantaranya kita ingin tahu tentang
aliran Filsafat Islam dan pengertian Filsafat Pendidikan serta pengaruhnya
terhadap konsep pendidikan Islam.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Filsafat Pendidikan
Menurut
Al-Syaibani, filsafat pendidikan adalah aktivitas pikiran yang teratur, yang
menjadikan filsafat sebagai jalan untuk mengatur, menyelaraskan dan memadukan
proses pendidikan. Artinya, filsafat pendidikan dapat menjelaskan nilai-nilai
yang diupayakian untuk pengalaman kemanusiaan.
Filsafat
pendidikan juga biasa didefinisikan sebagai kaidah filosofis dalam bidang
pendidikan yang menggambarkan aspek-aspek pelaksanaan falsaffah uumuum dan
menitik beratkan pada pelaksaan prinsip-prinsip dan kepercayaan yang menjadi
dasar dari filsafat umum dalam upaya memecahkan persoalan-persoalan pendidikan
secara praktis.
Menurut John
Dewey, filsafat pendidikan merupakan suatu pembentukan kemampuan dasar yang
fundamental, baik yang menyangkut daya pikir (intelektual) maupun daya perasaan
(emosional), menuju tabiat manusia.
Menurut Imam
Barnadin, filsafat pendidikan merupakan ilmu yang pada hakikatnya merupakan
jawaban dari pertanyaan-pertanyaan dalam bidang pendidikan. Sedangkan menurut
ahli filsafat Amerika, Brubachen (Muzayyin Arifin), filsafat pendidikan adalah
seperti menaruh sebuah kereta di depan seekor kuda, dan filsafat di pandang
sebagai bunga, bukan sebagai akar tunggal pendidian. Filsafat pendidikan itu
berdiri secara bebas dengan memperoleh keuntungan karena mempunyai kaitan
dengan filsafat umum.
Soegarda
Poerwakawatca, menguraikan bahwa pengertian pendidikan dalam arti luas sebagai
semua perbuatan dan usaha dari generasi tua untuk mengalihkan pengetahuan,
pengalaman, kecakapan, dan keterampilannya kepada generasi muda, sebagai usaha
menyiapkan generasi muda untuk dapat memahami fungsi hidupnya baik jasmani
maupun rohani. Filsafat pendidikan sebagai ilmu pengetahuan dalam bidang
pendidikan merumuskan kaidah-kaidah, norma-norma dan tingkah laku perbuatan
yang sebenarnya dilaksanakan oleh manusia dalam hidup dan kehidupannya.[1]
Dr.Yahya
Qohar menjelaskan pengertian pendidikan adalah filsafat yang bergerak di
lapangan pendidikan yang mempelajari proses kehidupan dan alternative proses
pendidikan dalam pembentukan watak.[2]
Berdasarkan
pemikiran dan bahasan di atas, maka Filsafat Pendidikan Islam adalah suatu
aktifitas berfikir menyeluruh dan mendalam dalam rangka merumuskan konsep,
menyelenggarakan dan atau mengatasi berbagai problem Pendidikan Islam dengan
mengkaji kandungan makna dan nilai-nilai dalam Al-Qur’an dan Al-Hadist.Dari
sisi lain, Filsafat Pendidikan Islam diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang
mengkaji secara menyeluruh dan mendalam kandungan makna dan nilai-nilai
Al-Qur’an atau Al-Hadist guna merumuskan konsep dasar penyelenggaraan
bimbingan, arahan dan pembinaan peserta didik agar menjadi manusia dewasa
sesuai tuntunan ajaran Islam.
Menurut
Zuhairini,dkk, Filsafat Pendidikan Islam adalah studi tentang pandangan filosofis
dan sistem dan aliran filsafat dalam Islam terhadap masalah-masalah
kependidikan dan bagaimana pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan
manusia muslim dan umat Islam. Selain itu Filsafat Pendidikan Islam mereka
artikan pula sebagai penggunaan dan penerapan metode dan sistem filsafat Islam
dalam memecahkan problematika pendidikan umat Islam yang selanjutnya memberikan
arah dan tujuan yang jelas terhadap pelaksanaan pendidikan umat Islam.
Sedangkan
Abuddin Nata mendefinisikan Filsafat Pendidikan Islam sebagai suatu kajian filosofis mengenai
berbagai masalah yang terdapat dalam kegiatan pendidikan yang didasarkan pada
Al-Qur’an dan Al-Hadist sebagai sumber primer dan pendapat para ahli khususnya
filosof muslim sebagai sumber sekunder. Selain itu, Filsafat Pendidikan Islam
dikatakan Abuddin Nata suatu upaya menggunakan jasa filosofis, yakni berfikir
secara mendalam, sistematik, radikal dan universal tentang masalah-masalah pendidikan, seperti
masalah manusia (anak didik), guru, kurikulum, metode dan lingkungan dengan
menggunakan Al-Qur’an dan Al-Hadist sebagai dasar acuannya.
Tanpa
mempersoalkan apakah Filsafat Pendidikan Islam itu sebagai aktifitas berfikir
mendalam, menyeluruh dan spekulatif atau ilmu pengetahuan yang melakukan kajian
menyeluruh, mendalam dan spekulatif mengenai masalah-masalah pendidikan dari
sumber wahyu Allah, baik Al-Qur’an maupun Al-Hadist paling tidak terdapat 2 hal
pokok yang patut diperhatikan dari pengertian Filsafat Pendidikan Islam:
1.
Kajian menyeluruh, mendalam dan spekulatif terhadap kandungan Al-Qur’an atau
Al-Hadist dalam rangka merumuskan konsep dasar pendidikan Islam.Artinya,
Filsafat Pendidikan Islam memberikan jawaban bagaimana pendidikan dapat
dilaksanakan sesuai dengan tuntunan nilai-nilai Islam. Misalnya saja ketika
muncul pertanyaan bagaimana aplikasi pendidikan Islam menghadapi peluang dan
tantangan millennium II, maka Filsafat Pendidikan Islam melakukan kajian
mendalam, menyeluruh, sehingga melahirkan konsep pendidikan Islam yang akan
diaktualisasikan di era millennium III.
2.
Kajian menyeluruh,mendalam dan
spekulatif dalam rangka mengatasi berbagai problem yang dihadapi pendidikan Islam.Misalnya
ketika suatu konsep pendidikan Islam diterapkan dan teryata dihadapkan kepada
berbagai problema, maka ketika itu dilakukan kajian untuk mengatasi berbagai
problema tadi. Aktivitas melakukan kajian menghasilkan konsep dan prilaku
problem pendidikan Islam tersebut merupakan makna dari Filsafat Pendidikan Islam.
3.
Sebenarnya antara kajian mendalam,menyeluruh dan spekulatif merumuskan konsep
dasar pendidikan Islam dengan pikiran mengatasi problematika pendidikan Islam
sulit untuk dapat dipisahkan secara tegas, sebab ketika suatu problem pendidikan
Islam dipecahkan melalui hasil sebuah kajian mendasar menyeluruh, maka hasil
tersebut sesungguhnya menjadi konsep dasar pelaksanaan pendidikan Islam
selanjutnya. Sebaliknya ketika suatu rumusan pemikiran pendidikan Islam dibuat,
misalnya konsep pendidikan di era globalisasi yang penuh persaingan kualitatif
maka sebetulnya konsep yang dihasilkan tadi merupakan antisipatif menghadapi
problema Islam di era millineum III yang ditandai globalisasi informasi dan
persaingan kualitatif.
Perpaduan antara agama dan akal fikiran
membuat kita untuk menjelaskan persoalan khusus (misalnya tentang universal), pemikiran
pengakuan,dan menjawab keberatan-keberatan utama yang ditujukan pada solusi
Aristotealismenya, yaitu dengan menyempurnakan metode skolastiknya.[3]
B. Sumber Pendidikan Islam
1.
Manusia
Manusia kebanyakan mengalami
kesulitan-kesulitan dalam proses pendewasaan atau kematangan. Hal itu tentunya
memiliki dampak yang signifikan bagi keyakinanmanusia individu, orang tua, guru,
teman, saudara kandung, anggota-anggota keluarga, tetangga dan orang lain dalam
masyarakat akan mempengaruhi pemikiran dan tingkah laku individu.
2.
Sekolah
Pengalaman seseorang, jenis sekolah
dan guru-guru didalamnya merupakan sumber-sumber pokok dari filsafat pendidikan.
Banyak orang yang telah memutuskan untuk berprofesi guru karena mereka
menyenangi sekolah atau mungkin karena dipengaruhi seseorang selama belajar
disekolah. Sekolah telah mempengaruhi dan terus akan memengaruhi filsafat
pendidikan seseorang.
3.Lingkungan
Lingkungan sosial budaya tempat seseorang tinggal dan dibesarkan adalah sumber yang lain dari filsafat pendidikan. Jika seseorang dibesarkan dalam masyarakat dalam masyarakat yang menempatkan sesuatu nilai pendidikan yang tinggi, hal ini akan mempengaruhi filsafat pendidikan seseorang.
Lingkungan sosial budaya tempat seseorang tinggal dan dibesarkan adalah sumber yang lain dari filsafat pendidikan. Jika seseorang dibesarkan dalam masyarakat dalam masyarakat yang menempatkan sesuatu nilai pendidikan yang tinggi, hal ini akan mempengaruhi filsafat pendidikan seseorang.
C.
Aliran-aliran dalam Filsafat Pendidikan
1.Aliran Progresivisme
Aliran
Progrisivisme adalah suatu alran yang sangat berpengaruh di abad ke-20 ini. Pengaruh
ini sangat terasa khusus nya di Amerika Serikat. Usaha pembaharuan dalam dunia
pendidikan pada umum nya terdorong oleh aliran progresivisme ini.biasa nya
aliran ini dihubungkan dengan pandangan hiup liberal “The liberal road to
culture”. Aliran progresivisme mengakui dan berusaha mengembangkan asas
progresivisme dalam sebuah realita kehidupan, agar manusia bisa survive
menghadapi semua tantangan hidup. Dinamakan Intrumentalisme karena aliran ini
beranggapan bahwa kemampuan intelegensi manusia sebagai alat untuk hidup, untuk
kesejahteraan dan untuk mengembangkan kepribadian manusia. Dinamakan Eksperimentalisme, karena aliran ini menyadari dan mempraktikan
asa eksprimen umtuk menguji kebenaran suatu teori. Dan dinamakan
Environmentalisme, karena aliran ini menganggap lingkungan hidup itu
memengaruhi pembinaan kepribadian.
Aliran progresivisme telah memberikan
sumbangan yang besar di dunia pendidikan saat ini. Aliran ini telah meletakan
dasar-dasar kemerdekaan dan kebebasan kepada anak didik.Anak didik di berikan
kebaikan baik secara fisik maupun cara berpikir, guna mengembangkan bakat dan
kemampuan yang terpendam dalam dirinya tanpa terhambat oleh rintangan yang di
buat oleh orang lain.Oleh karena itu, filsafat progresivisme tidak menyetujui
pendidikan yang otoriter.
Dengan demikian, sekolah yang ideal
adalah sekolah yang isi pendidikan nya berintegrasi dengan lingkungan sekitar.
Karena sekolah adalah bagian masyarakat. Dan untuk itu, sekolah harus dapat
mengupayakan pelestarian karakteristik atau ke khas lingkungan sekolah sekitar
atau daerah mana sekolah itu berada. Untuk dapat melestarikan usaha ini, sekolah
harus menyajikan program pendidikan yang dapat memberi wawasan kepada anak
didik tenteng apa yang menjadi kaaraktristik atau kekhusussan daerah itu. Untuk
itulah, fisafat progesivisme menghendaki sistem pendidikan dengan bentuk
belajar “sekolah sambil berbuat” atau Learning by doing.
Sifat-Sifat
Aliran progesivisme antara lain:
a) Sifat-sifat
negatif, dalam artian bahwa progesivisme menolak otoritarisme dan absolutisme
dalam segala bentuk, seperti terdapat dalam agama, politik, etika dan
epitemologi.
b) Sifat-sifat
Positif, dalam arti bahwa progesivisme menaruh kepercayaan terhadap kekuatan
alamiah dari manusia, kekuatan kekuatan yang diwarisi oleh manusia dari alam
sejak lahir.
2.Aliran
Esensialisme
Aliran
esensialisme merupakan aliran pendidikan yang didasarkan pada nilai-nilai
kebudayaan yang telah ada sejak awal peradaban umat manusia. Esensialisme
muncul pada zan Renaisance dengan ciri-ciri yang berbeda dengan progesivisme.
Dasar pijakan aliran ini lebih fleksibel dan terbuka untuk perubahan, toleran,
dan tidak ada keterkaitan dengan doktrin tertentu. Esensialisme memandang bahwa
pendidikan harus berpijak pada nilai-nilai yang memiliki kejelasan dan tahan
lama, yang memberikan kestabilan dan nilai-nilai yang mempunyai tata yang
jelas.
3.Aliran
Perennialisme
Perenialisme
di ambil dari kata perennial, yang arti nya kekal dan abadi, dari makna yang
terkandung dalam kata itu aliran perennialisme mengandung kepercayaan filsafat
yang berpegang teguh pada nilai–nilai dan norma-norma yang bersifat kekal abadi.
Menurut
Muhammad Noor Syam, Perennialisme memandang pendidikan sebagai jalan kembali
atau proses mengembalikan keadaan sekarang ke masa lampau. Perennialisme
memberikan sumbangan yang berpengaruhbaik teori maupun praktik bagi kebudayaan
dan pendidikan zaman sekarang. Dari pendapat ini di ketahui bahwa perennialisme
merupakan hasil pemikiran yang memberikan kemungkinan bagi seseorang untuk
bersikap tegas dan lurus.karena itu lah, perennialisme berpendapat bahwa
mencari dan menemukan arah tujuan yang jelas merupakan tugas yang utama dari
filsafat, khususnya filsafat pendidikan.
Menurut
perennialisme, ilmu pengetahuan merupakan filsafat tertinggi, karena dengan
ilmu pengetahuan lah seseorang dapat berpikir secara induktif. Jadi, dengan
prinsip-prinsip pertama adalah modal bagi seseorang untuk mengenbangkan pikiran
dan kecerdasan. Dengan pengetahuan, bahan penerapan yang cukup, orang akan
mampu mengenal dan memahami faktor-faktor dan problema yang perlu di selesaikan
dan berusaha mengadakan penyelesaian masalah nya.
Diharapkan
anak didik mampu mengenal dan mengembangkan karya-karya yang menjadi landasan
pengembangan disiplin mental. Karya-karya ini merupakan buah pikiran besar pada
masa lampau. Berbagai buah pikiran mereka yang oleh zaman telah dicatat
menonjol seperti bahasa, sastra, sejarah, filsafat, politik, ekonomi,
matematika, ilmu pengetahuan alam, dan lain-lainnya yang telah banyak
memberikan sumbangan kepada perkembangan zaman dulu.
4.
Aliran Rekontruksionalisme
Kata rekontruksionalisme berasal dari bahasa
inggris recontruct, yang berarti
menyusun kembali. Dalam konteks filsafat pendidikan, rekontruksionisme
merupakan suatu aliran yang berusaha merombak tata susunan hidup kebudayaan
yang bercorak modern. Aliran rekontruksionisme pada prinsipnya sepaham dengan
aliran perennialisme,yaitu berawal dari krisis kebudayaan modern. Menurut
Muhammad Noor, kedua aliran tersebut memandang bahwa keadaan sekarang meruoakan
zaman yang mempunyai kebudayaan yang terganggu oleh kehancuran,kebingungan,dan
kesimpangsiuran.
Imam Barnadib mengartikan
rekontrusionisme sebagai filsafat pendidikan yang menghendaki agar anak
dapatlah bangkit kemampuannya secara rekontruktif mensucikan diri dengan
tuntutan perubahan dan perkembangan masyarakat sebagai akibat adanya pengaruh
dari ilmu pengetahuan dan teknologi.[4]
5.
Aliran Eksistensialisme
Eksistensialisme bisa dialamatkan sebagai
satu reaksi dari sebagian terbesar reaksi terhadap peradaban manusia yang
hampir punah akibat perang dunia kedua. Dengan demikian eksistensialisme pada hakikatnya
adalah aliran filsafat yang bertujuan mengembalikan keberadaan umat manusia
sesuai dengan keadaan hidup asasi yang dimiliki dan dihadapinya.
6.
Aliran Idealisme
Tokoh aliran idelisme adalah Plato, murid
Sokrates. Aliran idelisme merupakan suatu aliran ilmu filsafat yang
mengagungkan jiwa. Menurutnya, cita adalah gambaran asli yang semata-mata
bersifat rohani dan jiwaterletak di antara gambaran asli (cita) dengan bayangan
dunia yang ditangkap oleh panca indera. Aliran ini memandang serta menganggap
bahwa yang nyata hanyalah idea. Idea sendiri selalu tetap atau tidak mengalami
perubahan serta pergeseran, yang mengalami gerak tidak dikategorikan idea.
D.Aliran-Aliran dalam Filsafat Islam
Filsafat
Islam hakekatnya bersumber dari wahyu sebagai inti dan akal sebagai
pendukungnya. Aliran-aliran dari pergolakan internal dikalangan umat Islam
sendiri setelah wafatnyaNabi Muhammad SAW,di samping reaksi terhadap pengaruh
peradaban umat Islam. Dalam perkembangan baru seperti ini timbulah berbagai
pemikiran yang berbentuk aliran tertentu.[5]
Pada umumnya terdapat empat aliran-aliran
besar dalam filsafat:
1.
Filsafat Islam Peripatetik (Memutar atau Berkeliling)
Merujuk kebiasaan Aristoteles yang selalu
berjalan-jalan mengelilingi muridnya ketika mengajarkan filsafat. Ciri khas
aliran ini secara metodologi atau epistimologi adalah menggunakan logika formal
yang berdasarkan penaran akal (silogisme),serta penekanan yang kuat pada
daya-daya rasio.
2.
Filsafat Islam Aliran Illuminasionis (Isroqi)
Aliran ini memberikan tempat yang penting
bagi metode (irfani). Menurutnya dunia ini penuh cahaya dan kegelapan. Baginya
tuhan adalah cahaya satu-satunya realitas sejati (nur al anwar),cahaya diatas
cahaya.
3.
Filsafat Islam Aliran Irfani (Taswuf)
Aliran ini bertumpu pada pengalaman
mistis.
4.
Filsafat Islam Aliran Hikmah Muta’aliyyah (Teosofi Transeden)
Aliran ini di wakili oleh seorang
filosofi syi’ah yakni Muhammad ibn Ibrohim yaitu seorang filosofi yang berhasil
mensistensiskan ketiga aliran itu.
E. Aliran Filsafat Pendidikan Islam
1.
Religius Konserfatis
Religius konserfatis yaitu ilmu sesutau
yang berguna pada hari ini dan bermanfaat di akherat. Tokohnya yaitu Al-Ghozali
dan Ibnu Shonun.
2.
Religius Rasional
Religius rasional yaitu ilmu gambaran
yang mentukan sesuatu yang diketahui pada jiwa seseorang yang mengetahui.
Tokohnya yaitu Al-Farabi danIbnu Sina.
3.
Pragmatis Instrumental
Yaitu ilmu pengetahuan dam ilmu
pembelajaran,adanya pembawaan manusia karena kesanggupan berfikir.
BAB III
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan:
1.
Dalam pertumbuhannya, filsafat sebagai
hasil penilaiab para filusuf, telah melahirkan berbagai macam pandangan.
Adakalanya pandangan saling mendukung, dan adakalanya pula berbeda dan saling
berlawanan.
2.
Filsafat pendidikan adalah aktivitas
pikiran yang teratur, yang menjadikan filsafat sebagai jalan untuk mengatur, menyelaraskan
dan memadukan proses pendidikan.
3.
Sumber filsafat pendidikan yaitu
manusia, sekolah dan lingkungan.
4.
Aliran-aliran filsafat pendidikan yaitu
aliran progresivisme, aliran esensialisme, aliran perennialisme, aliran
rekontruksionisme, aliran eksistensialisme, dan aliran idealisme.
5.
Aliran-aliran filsafat pendidikan Islam yaitu religius konserfatis, religius
rasional, dan pragmatis instrumental.
DAFTAR PUSTAKA
Assegaf,Rachman.Filsafat Pendidikan Islam.Jakarta:Rajawali
Pers.2011
Jalaludin,H dan
Abdullah Idi.Filsafat Pendidikan.Jakarta:Rajawali
Pers.2011
Prasetya.Filsafat Pendidikan.Bandung:Pustaka
Setia.2000
[1] Jalaludin dkk,Filsafat
Pendidikan,(Jakarta:Rajawali Pers,2011)
[2]
Prasetya,Filsafat Pendidikan,(Bandung:Pustaka Setia,2000),hlm 20
[4] Abd.Rachman Assegaf, Filsafat
Pendidikan Islam, (Jakarta:Rajawali Pers,2011),hlm.206
[5]
http://www.jaringankomputer.org/FilsafatIslam-dan-tokoh-aliran -filsafatislam
Related Posts :
- Back to Home »
- makalah »
- pandangan aliran filsafat islam dan filsafat pendidikan
