Posted by : Bank Makalah Jumat, 04 Juli 2014



PANDANGAN ALIRAN FILSAFAT ISLAM DAN
FILSAFAT PENDIDIKAN
Dosen Pembimbing : Waluyo Erry Wahyudi,M.Pd.I
Disusun oleh :
Muhammad Yasin          (1311050218)
Imas Nuriah Ulfah         (1311050202)
Kelas/Semester     : E/1(Satu)
Mata Kuliah          : Filsafat Pendidikan Islam                  












JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI RADEN INTAN
LAMPUNG
2013
KATA PENGANTAR
            Alhamdulillah berkat ma’unah Allah SWT, Makalah tentang “Pandangan Aliran Filsafat Islam dan Filsafat Pendidikan” ini dapat hadir dihadapan para pembaca yang budiman. Secara khusus kami ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Filsafat Pendidikan Islam yang telah membimbing, memberi masukan-masukan yang sangatt berharga.        
            Terimakasih yang mendalam juga, penulis ucapkan kepada rekan-rekan yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Akhir tegur sapa, kritik dan koreksi tetap kami harapkan dari semua pihak, termasuk mahasiswa yang membaca makalah iini agar yang salah dapat dibenarkan yang menyimpang dapat diluruskan, dan yang kurang bisa disempurnakan.

“Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua”




Bandar Lampung, 22 Desember 2013

Penulis




DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i   
KATA PENGANTAR....................................................................................... ii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
A.    Latar Belakang Masalah............................................................................ 1
B.     Rumusan Masalah..................................................................................... 1
C.     Tujuan........................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 2
A.    Pengertian Filsafat Pendidikan.................................................................
B.     Sumber-Sumber Filsafat Pendidikan.........................................................
C.     Aliran-Aliran dalam Filsafat Pendidikan..................................................
D.    Aliran-Aliran dalam Filsafat Islam............................................................
E.     Aliran-Aliran Filsafat Pendidikan Islam...................................................

BAB II KESIMPULAN.....................................................................................
DAFTAR PUSTAKA





BAB I
PENDAHULUAN

A.  LATAR BELAKANG MASALAH
Seperti yang telah kita ketahui bersama fFilsafat Islam adalah pemikiran yang lahir dalam dunia Islam untuk menjawab tantangan zaman yang meliputi segala sesuatu yang ada di alam fana dan baka, yang berkaitan dengan fisika, matematika, dan metafisika jembatannya. Al-Qur’anlah yang dijadikan landasan para filosuf Islam untuk menjawabnya. Sehingga dengan adanya jawaban iini, manusia (terutama muslim) akan memperoleh kebahagiaan yang sempurna baik kebahagiaan di dunia maupun kebahagiaan di akhirat.
Dalam pertumbuhannya, filsafat sebagai hasil penilaian para filosof, telah melahirkan berbagai macam pandangan. Ada kalanya beberapa pandangan saling mendukung, dan ada kalanya pula berbeda dan saling berlawanan. Perbedaan itu antara lain disebabkan oleh pendekatan yang di pakai berbeda-beda, sehiingga menghasilkan kesimpulan yang berbeda pula.
Pemetaan demikian antara lain didasarkan pada konsep keilmuan yang melandasi aliran pemikiran pendidikanIslam. Menariknya, konsep keilmuan ternyata memang diakuo sebagai salah satu  tema sentral dalam spektrum tradisi intelektual Islam. Berdasarkan “peta” aliran itu, kita dapat menyimpulkan bahwa khazanah pemikiiran pendididkan Islam tidaklah monolitik dan uniform, melainkan variatif dan plural sebagaimana dalam tradisi pemikiran keIslaman lainnya.







B.  Rumusan Masalah
1.         Apa yang dimaksud dengan Filsafat Pendidikan dan Filsafat Islam?
2.         Apa saja aliran Filsafat Pendidikan dan Filsafat Islam?

C.  Tujuan
Dalam hal ini, tentu kita punya tujuan mengenai penulisan ini, diantaranya kita ingin tahu tentang aliran Filsafat Islam dan pengertian Filsafat Pendidikan serta pengaruhnya terhadap konsep pendidikan Islam.
















BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Filsafat Pendidikan
Menurut Al-Syaibani, filsafat pendidikan adalah aktivitas pikiran yang teratur, yang menjadikan filsafat sebagai jalan untuk mengatur, menyelaraskan dan memadukan proses pendidikan. Artinya, filsafat pendidikan dapat menjelaskan nilai-nilai yang diupayakian untuk pengalaman kemanusiaan.
Filsafat pendidikan juga biasa didefinisikan sebagai kaidah filosofis dalam bidang pendidikan yang menggambarkan aspek-aspek pelaksanaan falsaffah uumuum dan menitik beratkan pada pelaksaan prinsip-prinsip dan kepercayaan yang menjadi dasar dari filsafat umum dalam upaya memecahkan persoalan-persoalan pendidikan secara praktis.
Menurut John Dewey, filsafat pendidikan merupakan suatu pembentukan kemampuan dasar yang fundamental, baik yang menyangkut daya pikir (intelektual) maupun daya perasaan (emosional), menuju tabiat manusia.
Menurut Imam Barnadin, filsafat pendidikan merupakan ilmu yang pada hakikatnya merupakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan dalam bidang pendidikan. Sedangkan menurut ahli filsafat Amerika, Brubachen (Muzayyin Arifin), filsafat pendidikan adalah seperti menaruh sebuah kereta di depan seekor kuda, dan filsafat di pandang sebagai bunga, bukan sebagai akar tunggal pendidian. Filsafat pendidikan itu berdiri secara bebas dengan memperoleh keuntungan karena mempunyai kaitan dengan filsafat umum.
Soegarda Poerwakawatca, menguraikan bahwa pengertian pendidikan dalam arti luas sebagai semua perbuatan dan usaha dari generasi tua untuk mengalihkan pengetahuan, pengalaman, kecakapan, dan keterampilannya kepada generasi muda, sebagai usaha menyiapkan generasi muda untuk dapat memahami fungsi hidupnya baik jasmani maupun rohani. Filsafat pendidikan sebagai ilmu pengetahuan dalam bidang pendidikan merumuskan kaidah-kaidah, norma-norma dan tingkah laku perbuatan yang sebenarnya dilaksanakan oleh manusia dalam hidup dan kehidupannya.[1]
Dr.Yahya Qohar menjelaskan pengertian pendidikan adalah filsafat yang bergerak di lapangan pendidikan yang mempelajari proses kehidupan dan alternative proses pendidikan dalam pembentukan watak.[2]
Berdasarkan pemikiran dan bahasan di atas, maka Filsafat Pendidikan Islam adalah suatu aktifitas berfikir menyeluruh dan mendalam dalam rangka merumuskan konsep, menyelenggarakan dan atau mengatasi berbagai problem Pendidikan Islam dengan mengkaji kandungan makna dan nilai-nilai dalam Al-Qur’an dan Al-Hadist.Dari sisi lain, Filsafat Pendidikan Islam diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang mengkaji secara menyeluruh dan mendalam kandungan makna dan nilai-nilai Al-Qur’an atau Al-Hadist guna merumuskan konsep dasar penyelenggaraan bimbingan, arahan dan pembinaan peserta didik agar menjadi manusia dewasa sesuai tuntunan ajaran Islam.
Menurut Zuhairini,dkk, Filsafat Pendidikan Islam adalah studi tentang pandangan filosofis dan sistem dan aliran filsafat dalam Islam terhadap masalah-masalah kependidikan dan bagaimana pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan manusia muslim dan umat Islam. Selain itu Filsafat Pendidikan Islam mereka artikan pula sebagai penggunaan dan penerapan metode dan sistem filsafat Islam dalam memecahkan problematika pendidikan umat Islam yang selanjutnya memberikan arah dan tujuan yang jelas terhadap pelaksanaan pendidikan umat Islam.
Sedangkan Abuddin Nata mendefinisikan Filsafat Pendidikan Islam  sebagai suatu kajian filosofis mengenai berbagai masalah yang terdapat dalam kegiatan pendidikan yang didasarkan pada Al-Qur’an dan Al-Hadist sebagai sumber primer dan pendapat para ahli khususnya filosof muslim sebagai sumber sekunder. Selain itu, Filsafat Pendidikan Islam dikatakan Abuddin Nata suatu upaya menggunakan jasa filosofis, yakni berfikir secara mendalam, sistematik, radikal dan universal  tentang masalah-masalah pendidikan, seperti masalah manusia (anak didik), guru, kurikulum, metode dan lingkungan dengan menggunakan Al-Qur’an dan Al-Hadist sebagai dasar acuannya.
Tanpa mempersoalkan apakah Filsafat Pendidikan Islam itu sebagai aktifitas berfikir mendalam, menyeluruh dan spekulatif atau ilmu pengetahuan yang melakukan kajian menyeluruh, mendalam dan spekulatif mengenai masalah-masalah pendidikan dari sumber wahyu Allah, baik Al-Qur’an maupun Al-Hadist paling tidak terdapat 2 hal pokok yang patut diperhatikan dari pengertian Filsafat Pendidikan Islam:
1. Kajian menyeluruh, mendalam dan spekulatif terhadap kandungan Al-Qur’an atau Al-Hadist dalam rangka merumuskan konsep dasar pendidikan Islam.Artinya, Filsafat Pendidikan Islam memberikan jawaban bagaimana pendidikan dapat dilaksanakan sesuai dengan tuntunan nilai-nilai Islam. Misalnya saja ketika muncul pertanyaan bagaimana aplikasi pendidikan Islam menghadapi peluang dan tantangan millennium II, maka Filsafat Pendidikan Islam melakukan kajian mendalam, menyeluruh, sehingga melahirkan konsep pendidikan Islam yang akan diaktualisasikan di era millennium III.
2.  Kajian menyeluruh,mendalam dan spekulatif dalam rangka mengatasi berbagai problem yang dihadapi pendidikan Islam.Misalnya ketika suatu konsep pendidikan Islam diterapkan dan teryata dihadapkan kepada berbagai problema, maka ketika itu dilakukan kajian untuk mengatasi berbagai problema tadi. Aktivitas melakukan kajian menghasilkan konsep dan prilaku problem pendidikan Islam tersebut merupakan makna dari Filsafat Pendidikan Islam.



3. Sebenarnya antara kajian mendalam,menyeluruh dan spekulatif merumuskan konsep dasar pendidikan Islam dengan pikiran mengatasi problematika pendidikan Islam sulit untuk dapat dipisahkan secara tegas, sebab ketika suatu problem pendidikan Islam dipecahkan melalui hasil sebuah kajian mendasar menyeluruh, maka hasil tersebut sesungguhnya menjadi konsep dasar pelaksanaan pendidikan Islam selanjutnya. Sebaliknya ketika suatu rumusan pemikiran pendidikan Islam dibuat, misalnya konsep pendidikan di era globalisasi yang penuh persaingan kualitatif maka sebetulnya konsep yang dihasilkan tadi merupakan antisipatif menghadapi problema Islam di era millineum III yang ditandai globalisasi informasi dan persaingan kualitatif.
       Perpaduan antara agama dan akal fikiran membuat kita untuk menjelaskan persoalan khusus (misalnya tentang universal), pemikiran pengakuan,dan menjawab keberatan-keberatan utama yang ditujukan pada solusi Aristotealismenya, yaitu dengan menyempurnakan metode skolastiknya.[3]

B. Sumber Pendidikan Islam
1. Manusia
            Manusia kebanyakan mengalami kesulitan-kesulitan dalam proses pendewasaan atau kematangan. Hal itu tentunya memiliki dampak yang signifikan bagi keyakinanmanusia individu, orang tua, guru, teman, saudara kandung, anggota-anggota keluarga, tetangga dan orang lain dalam masyarakat akan mempengaruhi pemikiran dan tingkah laku individu.



2. Sekolah
            Pengalaman seseorang, jenis sekolah dan guru-guru didalamnya merupakan sumber-sumber pokok dari filsafat pendidikan. Banyak orang yang telah memutuskan untuk berprofesi guru karena mereka menyenangi sekolah atau mungkin karena dipengaruhi seseorang selama belajar disekolah. Sekolah telah mempengaruhi dan terus akan memengaruhi filsafat pendidikan seseorang.
3.Lingkungan
             Lingkungan sosial budaya tempat seseorang tinggal dan dibesarkan adalah sumber yang lain dari filsafat pendidikan. Jika seseorang dibesarkan dalam masyarakat dalam masyarakat yang menempatkan sesuatu nilai pendidikan yang tinggi, hal ini akan mempengaruhi filsafat pendidikan seseorang.

C. Aliran-aliran dalam Filsafat Pendidikan
1.Aliran Progresivisme
Aliran Progrisivisme adalah suatu alran yang sangat berpengaruh di abad ke-20 ini. Pengaruh ini sangat terasa khusus nya di Amerika Serikat. Usaha pembaharuan dalam dunia pendidikan pada umum nya terdorong oleh aliran progresivisme ini.biasa nya aliran ini dihubungkan dengan pandangan hiup liberal “The liberal road to culture”. Aliran progresivisme mengakui dan berusaha mengembangkan asas progresivisme dalam sebuah realita kehidupan, agar manusia bisa survive menghadapi semua tantangan hidup. Dinamakan Intrumentalisme karena aliran ini beranggapan bahwa kemampuan intelegensi manusia sebagai alat untuk hidup, untuk kesejahteraan dan untuk mengembangkan kepribadian manusia. Dinamakan Eksperimentalisme,  karena aliran ini menyadari dan mempraktikan asa eksprimen umtuk menguji kebenaran suatu teori. Dan dinamakan Environmentalisme, karena aliran ini menganggap lingkungan hidup itu memengaruhi pembinaan kepribadian.
       Aliran progresivisme telah memberikan sumbangan yang besar di dunia pendidikan saat ini. Aliran ini telah meletakan dasar-dasar kemerdekaan dan kebebasan kepada anak didik.Anak didik di berikan kebaikan baik secara fisik maupun cara berpikir, guna mengembangkan bakat dan kemampuan yang terpendam dalam dirinya tanpa terhambat oleh rintangan yang di buat oleh orang lain.Oleh karena itu, filsafat progresivisme tidak menyetujui pendidikan yang otoriter.
       Dengan demikian, sekolah yang ideal adalah sekolah yang isi pendidikan nya berintegrasi dengan lingkungan sekitar. Karena sekolah adalah bagian masyarakat. Dan untuk itu, sekolah harus dapat mengupayakan pelestarian karakteristik atau ke khas lingkungan sekolah sekitar atau daerah mana sekolah itu berada. Untuk dapat melestarikan usaha ini, sekolah harus menyajikan program pendidikan yang dapat memberi wawasan kepada anak didik tenteng apa yang menjadi kaaraktristik atau kekhusussan daerah itu. Untuk itulah, fisafat progesivisme menghendaki sistem pendidikan dengan bentuk belajar “sekolah sambil berbuat” atau Learning by doing.
Sifat-Sifat Aliran progesivisme antara lain:
a)      Sifat-sifat negatif, dalam artian bahwa progesivisme menolak otoritarisme dan absolutisme dalam segala bentuk, seperti terdapat dalam agama, politik, etika dan epitemologi.
b)      Sifat-sifat Positif, dalam arti bahwa progesivisme menaruh kepercayaan terhadap kekuatan alamiah dari manusia, kekuatan kekuatan yang diwarisi oleh manusia dari alam sejak lahir.
2.Aliran Esensialisme
Aliran esensialisme merupakan aliran pendidikan yang didasarkan pada nilai-nilai kebudayaan yang telah ada sejak awal peradaban umat manusia. Esensialisme muncul pada zan Renaisance dengan ciri-ciri yang berbeda dengan progesivisme. Dasar pijakan aliran ini lebih fleksibel dan terbuka untuk perubahan, toleran, dan tidak ada keterkaitan dengan doktrin tertentu. Esensialisme memandang bahwa pendidikan harus berpijak pada nilai-nilai yang memiliki kejelasan dan tahan lama, yang memberikan kestabilan dan nilai-nilai yang mempunyai tata yang jelas.
3.Aliran Perennialisme
Perenialisme di ambil dari kata perennial, yang arti nya kekal dan abadi, dari makna yang terkandung dalam kata itu aliran perennialisme mengandung kepercayaan filsafat yang berpegang teguh pada nilai–nilai dan norma-norma yang bersifat kekal abadi.
Menurut Muhammad Noor Syam, Perennialisme memandang pendidikan sebagai jalan kembali atau proses mengembalikan keadaan sekarang ke masa lampau. Perennialisme memberikan sumbangan yang berpengaruhbaik teori maupun praktik bagi kebudayaan dan pendidikan zaman sekarang. Dari pendapat ini di ketahui bahwa perennialisme merupakan hasil pemikiran yang memberikan kemungkinan bagi seseorang untuk bersikap tegas dan lurus.karena itu lah, perennialisme berpendapat bahwa mencari dan menemukan arah tujuan yang jelas merupakan tugas yang utama dari filsafat, khususnya filsafat pendidikan.
Menurut perennialisme, ilmu pengetahuan merupakan filsafat tertinggi, karena dengan ilmu pengetahuan lah seseorang dapat berpikir secara induktif. Jadi, dengan prinsip-prinsip pertama adalah modal bagi seseorang untuk mengenbangkan pikiran dan kecerdasan. Dengan pengetahuan, bahan penerapan yang cukup, orang akan mampu mengenal dan memahami faktor-faktor dan problema yang perlu di selesaikan dan berusaha mengadakan penyelesaian masalah nya.
Diharapkan anak didik mampu mengenal dan mengembangkan karya-karya yang menjadi landasan pengembangan disiplin mental. Karya-karya ini merupakan buah pikiran besar pada masa lampau. Berbagai buah pikiran mereka yang oleh zaman telah dicatat menonjol seperti bahasa, sastra, sejarah, filsafat, politik, ekonomi, matematika, ilmu pengetahuan alam, dan lain-lainnya yang telah banyak memberikan sumbangan kepada perkembangan zaman dulu.
4. Aliran Rekontruksionalisme
       Kata rekontruksionalisme berasal dari bahasa inggris recontruct, yang berarti menyusun kembali. Dalam konteks filsafat pendidikan, rekontruksionisme merupakan suatu aliran yang berusaha merombak tata susunan hidup kebudayaan yang bercorak modern. Aliran rekontruksionisme pada prinsipnya sepaham dengan aliran perennialisme,yaitu berawal dari krisis kebudayaan modern. Menurut Muhammad Noor, kedua aliran tersebut memandang bahwa keadaan sekarang meruoakan zaman yang mempunyai kebudayaan yang terganggu oleh kehancuran,kebingungan,dan kesimpangsiuran.
       Imam Barnadib mengartikan rekontrusionisme sebagai filsafat pendidikan yang menghendaki agar anak dapatlah bangkit kemampuannya secara rekontruktif mensucikan diri dengan tuntutan perubahan dan perkembangan masyarakat sebagai akibat adanya pengaruh dari ilmu pengetahuan dan teknologi.[4]
5. Aliran Eksistensialisme
       Eksistensialisme bisa dialamatkan sebagai satu reaksi dari sebagian terbesar reaksi terhadap peradaban manusia yang hampir punah akibat perang dunia kedua. Dengan demikian eksistensialisme pada hakikatnya adalah aliran filsafat yang bertujuan mengembalikan keberadaan umat manusia sesuai dengan keadaan hidup asasi yang dimiliki dan dihadapinya.
6. Aliran Idealisme
       Tokoh aliran idelisme adalah Plato, murid Sokrates. Aliran idelisme merupakan suatu aliran ilmu filsafat yang mengagungkan jiwa. Menurutnya, cita adalah gambaran asli yang semata-mata bersifat rohani dan jiwaterletak di antara gambaran asli (cita) dengan bayangan dunia yang ditangkap oleh panca indera. Aliran ini memandang serta menganggap bahwa yang nyata hanyalah idea. Idea sendiri selalu tetap atau tidak mengalami perubahan serta pergeseran, yang mengalami gerak tidak dikategorikan idea.
D.Aliran-Aliran dalam Filsafat Islam
       Filsafat Islam hakekatnya bersumber dari wahyu sebagai inti dan akal sebagai pendukungnya. Aliran-aliran dari pergolakan internal dikalangan umat Islam sendiri setelah wafatnyaNabi Muhammad SAW,di samping reaksi terhadap pengaruh peradaban umat Islam. Dalam perkembangan baru seperti ini timbulah berbagai pemikiran yang berbentuk aliran tertentu.[5]
       Pada umumnya terdapat empat aliran-aliran besar dalam filsafat:
1. Filsafat Islam Peripatetik (Memutar atau Berkeliling)
       Merujuk kebiasaan Aristoteles yang selalu berjalan-jalan mengelilingi muridnya ketika mengajarkan filsafat. Ciri khas aliran ini secara metodologi atau epistimologi adalah menggunakan logika formal yang berdasarkan penaran akal (silogisme),serta penekanan yang kuat pada daya-daya rasio.
2. Filsafat Islam Aliran Illuminasionis (Isroqi)
       Aliran ini memberikan tempat yang penting bagi metode (irfani). Menurutnya dunia ini penuh cahaya dan kegelapan. Baginya tuhan adalah cahaya satu-satunya realitas sejati (nur al anwar),cahaya diatas cahaya.
3. Filsafat Islam Aliran Irfani (Taswuf)
       Aliran ini bertumpu pada pengalaman mistis.
4. Filsafat Islam Aliran Hikmah Muta’aliyyah (Teosofi Transeden)
       Aliran ini di wakili oleh seorang filosofi syi’ah yakni Muhammad ibn Ibrohim yaitu seorang filosofi yang berhasil mensistensiskan ketiga aliran itu.


E. Aliran Filsafat Pendidikan Islam
1. Religius Konserfatis
       Religius konserfatis yaitu ilmu sesutau yang berguna pada hari ini dan bermanfaat di akherat. Tokohnya yaitu Al-Ghozali dan Ibnu Shonun.
2. Religius Rasional
       Religius rasional yaitu ilmu gambaran yang mentukan sesuatu yang diketahui pada jiwa seseorang yang mengetahui. Tokohnya yaitu Al-Farabi danIbnu Sina.
3. Pragmatis Instrumental
       Yaitu ilmu pengetahuan dam ilmu pembelajaran,adanya pembawaan manusia karena kesanggupan berfikir.
 
               










BAB III
KESIMPULAN
       Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan:
1.    Dalam pertumbuhannya, filsafat sebagai hasil penilaiab para filusuf, telah melahirkan berbagai macam pandangan. Adakalanya pandangan saling mendukung, dan adakalanya pula berbeda dan saling berlawanan.
2.    Filsafat pendidikan adalah aktivitas pikiran yang teratur, yang menjadikan filsafat sebagai jalan untuk mengatur, menyelaraskan dan memadukan proses pendidikan.
3.    Sumber filsafat pendidikan yaitu manusia, sekolah dan lingkungan.
4.    Aliran-aliran filsafat pendidikan yaitu aliran progresivisme, aliran esensialisme, aliran perennialisme, aliran rekontruksionisme, aliran eksistensialisme, dan aliran idealisme.
5. Aliran-aliran filsafat pendidikan Islam yaitu religius konserfatis, religius rasional, dan pragmatis instrumental.








DAFTAR PUSTAKA
Assegaf,Rachman.Filsafat Pendidikan Islam.Jakarta:Rajawali Pers.2011
Jalaludin,H dan Abdullah Idi.Filsafat Pendidikan.Jakarta:Rajawali Pers.2011
Prasetya.Filsafat Pendidikan.Bandung:Pustaka Setia.2000









[1] Jalaludin dkk,Filsafat Pendidikan,(Jakarta:Rajawali Pers,2011)
[2] Prasetya,Filsafat Pendidikan,(Bandung:Pustaka Setia,2000),hlm 20
3.http://maulanajurnalis.blogspot.com/01/11/2013/makalah-filsafat-pendidikan-islam.html
[4] Abd.Rachman Assegaf, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta:Rajawali Pers,2011),hlm.206
[5] http://www.jaringankomputer.org/FilsafatIslam-dan-tokoh-aliran -filsafatislam

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog

Total Tayangan Halaman

Popular Post

- Copyright © Dunia Makalah -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -